JuaraNews, Bandung – Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan detik-detik seorang pasien BPJS meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi, pada Minggu (29/6/2025).
Video tersebut memicu gelombang reaksi publik karena dugaan kelambanan penanganan medis dari pihak rumah sakit.
Dalam video yang di unggah akun Facebook Ucil Fishing Trip, tampak seorang pria yang di yakini sebagai suami korban menangis dan menyuarakan kekecewaannya terhadap pelayanan yang di berikan.
Baca Juga: Polisi Gerebek 75 Orang Tengah Ikut Pesta LGBT di Puncak
Ia menyebut bahwa istrinya tidak segera di tangani oleh perawat dan dokter, hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Salah satu cuplikan teks dalam video menyentuh hati warganet:
“Bral Ulfa Yulia Lestrai Sayang, tos moal ngarasa nyeri deui ayeuna mah. Ku AA di do’a keun. Mugi sing di tempatkeun di Surga Na Allah SWT. Amin…”
Video tersebut telah di tonton lebih dari 1,9 juta kali dan mendapatkan lebih dari 27 ribu reaksi serta 9.000 komentar dari warganet.
Baca Juga: 18,3 Juta Keluarga Dapat Bansos Beras Akhir Juni Ini
Banyak di antaranya mengungkapkan belasungkawa, namun tak sedikit pula yang mengungkapkan kekecewaan terhadap pelayanan kesehatan bagi pasien BPJS.
Komentar Nitizen
Beberapa komentar menyoroti dugaan diskriminasi layanan terhadap pasien BPJS, bahkan menyinggung isu keterlambatan pembayaran iuran dari pemerintah daerah.
“Jabar nunggak BPJS 300M, jadina kieu teu dilayanan,” tulis akun Uuz Sulaeman.
Banyak juga yang membagikan pengalaman pribadi serupa:
“Jang naon diayaken BPJS ari rek di beda bedamah pelayanana,” tulis akun Mmh Dimas.
Komentar lain dari akun Chey Hertiana menuliskan:
“Rmh sakit cibabat emang gtu, dulu alam ayah sya juga gtu pake bpjs Kapok ke RS cibabat mah… Yg kerjanya kaya ogah”n kalau pasien bpjs,” katanya.
Baca Juga: Layanan SIM Keliling Kota Bandung & Cimahi Senin 30 Juni 2025
Kasus ini menambah deretan keluhan publik terhadap sistem layanan kesehatan, khususnya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Cibabat maupun instansi terkait soal peristiwa ini.
Publik berharap ada evaluasi serius terhadap pelayanan kesehatan, agar tak ada lagi nyawa yang melayang karena kelalaian sistem. (dsp)
