Kepala Desa Cimekar Bakal Digugat
- 20 April 2024 | 21:29:00 WIB
KADES Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Iwan Dharmawan bakal di gugat karena diduga manipulasi dokumen tanah.
KADES Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung Iwan Dharmawan bakal di gugat karena diduga manipulasi dokumen tanah.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews Bandung - Anggota Komisi V DPRD Jabar Yod Mintaraga merasa prihatin atas dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan final Piala Dunia U-20.
Termasuk gagalnya Timnas ikut berlaga di perhelatan internasional itu. Kejadian ini dinilai mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
"Saya sedih dan prihatin, sesuatu yang telah disiapkan bertahun-tahun, lalu di penghujung menjelang perhelatan, malah dibatalkan. Sayangnya FIFA pun tak memberikan alasan yang jelas dan terbuka, mengapa dibatalkan, kecuali hanya menyebut 'karena situasi terkini'," kata anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Tasikmalaya ini.
Seperti diketahui, pada 2019 Indonesia menang bidding untuk menentukan tempat penyelenggaraan final Piala Dunia U-20, mengalahkan Peru dan Brazil. Kemenangan ini disambut sukacita penggemar sepakbola Tanah Air. Pemerintah pun menggelontorkan dana triliunan untuk meng-upgrade stadion dan mempersiapkan berbagai fasilitas.
"Jika alasannya karena sentimen anti-Israel, toh kita sudah lama tahu sejak Juni 2022 lalu ketika Israel lolos kualifikasi dan pasti main di Indonesa. Mengapa protes terhadap Israel tak ditunjukkan tahun lalu, dan justru tinggal 2 bulan dari rencana penyelenggaraan. Lagi pula, tak seyogianya olahraga dibenturkan dengan politik," tandas Ketua Depidar SOKSI Jabar ini.
Pun jika alasan pembatalan adalah karena stadion atau fasilitas yang kurang memadai, seharusnya FIFA yang mensupervisi secara rutin, memberi masukan jauh-jauh hari.
"Artinya, FIFA juga harusnya memberi arahan yang tegas soal ini," kata Yod seraya menambahkan, PSSI harus benar-benar mawas diri dan mengevaluasi langkahnya atas kegagalan ini.
Anggota Komisi V DPRD Jabar yang membidangi Olaharaga ini menyayangkan, perjuangan yang sudah lama dilakukan, sirna begitu saja. "Saya lihat betapa nyeseknya dada para pemain Timnas yang sudah jauh-jauh hari mempersapkan diri untuk event sebesar ini. Belum lagi penggemar sepakbola Tanah Air yang entah harus menunggu kapan lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah," tegasnya.
Harusnya, lanjut Yod, sudah diantisipasi harusnya pendekatan kalau tak layak pakai, kenapa ditunjuk jd tuan rumah, ga masuk akal alasannya stadion, itu masalah teknis yang sejak lama. angkanya besar, kan ada bimtek dari fifa, kenapa di penghujung, ddi dunia OR tak layak langsung disebut.
"Jangan sampai terjadi laghhi, ini bisa mencoreng nama baik indonesia. padahal olahraga itu kan membangun persahabatan. perlakuan fifa atas semua negara sama, jangan ada standar ganda, memberi perlakuan sama, dtolak oleh tuan rumah," tandasnya. (*)
bas
0 KomentarBEY Machmudin melantik Pj Wali Kota Bogor, Pj Bupati Ciamis, dan Pj Bupati Sumedang di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu Selengkapnya..
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat. Selengkapnya..
TIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin menargetkan wilayahnya menjadi Swasembada pangan nasional khususnya pada komoditas Selengkapnya..
ANGGOTA Komisi V DPRD Jabar Johan J Anwari meminta pemerintah mengevaluasi Penerimaan Peserta Didik Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.
PEMPROV Jabar bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024.