free hit counter code Jadilah Pemuda Muslim Pejuang Islam - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Jadilah Pemuda Muslim Pejuang Islam
    (net) ilustrasi

    Jadilah Pemuda Muslim Pejuang Islam

    KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) mengajak generasi milenial pegiat fesyen untuk ambil bagian menghidupkan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 pada 20–22 Oktober 2022 mendatang.


    Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggaet milenial di Jawa Barat melalui Road to JMFW 2023 Seri Bandung. Kegiatan tersebut terlaksana di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 28 Juni 2022. Tema yang diangkat adalah ‘The Role of Millennial in Accelerating Indonesia as the Centre of World’s Moslem Fashion’. (wartaekonomi, 30/6/2022)


    Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar, Indonesia memang sangat berpotensi menjadi pusat fesyen Muslim dunia. Memasuki bonus demografi nampaknya partisipasi generasi milenial dalam pengembangan fesyen Muslim tengah dibidik. Salah satunya dengan menggaet milenial di Jawa Barat ini. Hal ini wajar, karena kaum muda dari jumlah dan potensi memiliki posisi yang strategis. Pemikiran mereka masih jernih, penuh ide kreatif dan semangat yang tinggi.


    Dewasa ini fesyen Muslim Indonesia terus melakukan transformasi dari gaya konservatif menjadi lebih kontemporer yang berjiwa muda. Fesyen busana Muslim yang lebih hidup dengan perpaduan warna yang terkesan segar ingin menunjukan bahwa budaya Islam di Indonesia terbuka pada modernisasi, toleran, menerima perbedaan, dan cinta keagamaan.


    Adalah suatu hal yang ironis jika di satu sisi penguasa menginginkan negeri ini menjadi kiblat fesyen Muslim dunia, tapi di sisi lain tidak menerima ajaran Islam kaffah. Tentu ada maksud menghembuskan narasi Islam moderat dan kapitalisasi hijab fesyen. Muslimah dianggap tidak perlu memakai jilbab (gamis) dan kerudung karena dianggap sebagai budaya Arab. Justru kebaya dan sanggul dianggap sebagai pakaian terbaik bagi wanita Indonesia.


    Padahal, dalam Islam, hijab adalah bagian dari hukum syara. Dalil syara menjelaskan seperti apa dan bagaimana hijab syar’i. Syekh Taqiyuddin an-Nabhani menjelaskan, pakaian yang disyariatkan kepada wanita dalam kehidupan umum ada dua bagian, yakni pakaian bagian atas (al-libas al-a’la) dan pakaian bagian bawah (al-libas afsal). Pakaian bagian atas itu berupa khimar atau kerudung. Perintah kepada wanita mengenakan pakaian bagian atas ini disampaikan dalam firman Allah SWT: “Dan hendaklah mereka menutupkan khimar (kerudung) ke dadanya.” (TQS An-Nur [24]: 31).


    Sementara pakaian bagian bawah berupa jilbab. Perintah untuk mengenakan jilbab itu disampaikan dalam QS Al-Ahzab [33]: 59. Oleh karena bagian kepala hingga leher dan dada telah ditutup kerudung, maka mengulurkan jilbab itu berarti mengulurkannya dari leher atau pundak hingga kaki. Dengan demikian, wajah tidak termasuk dalam cakupan anggota tubuh yang ditutup jilbab.


    “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'” (TQS Al-Ahzab [33]: 59).


    Dengan demikian, hijab bukan sekadar fesyen sebagai komoditas ekonomi yang dipandang dengan lensa bisnis dan mengedepankan mode namun melanggar syariah. Negara dalam sistem Islam akan mengaturnya dan menetapkan sanksi berupa ta’zir bagi siapa saja yang melanggarnya. Karena negara dalam sistem Islam akan turut pula menjaga ketakwaan setiap individu Muslim di dalamnya.


    Potensi pemuda saat ini memang tengah dibajak oleh imperialis Barat khususnya para kapitalis. Di antaranya moderasi dan liberalisasi pemuda melalui fesyen Muslim ini. Kapitalisme juga telah menghipnotis pemuda Muslim dengan akidah sekuler yang melahirkan gaya hidup liberal. Kapitalisme menularkan virus F4 yaiu Food, Fun, Fashion, dan Film yang menghancurkan identitasnya sebagai khairu ummah.


    Kapitalisme telah membajak potensi pemuda Muslim untuk mengusung ide mereka dengan menjadikan pemuda Muslim hilang jati dirinya atau tidak percaya diri (insecure) dengan identitas dirinya sebagai seorang muslim. Akhirnya, pemuda Muslim malah menjadi pengekor peradaban Barat sehingga jati diri mereka yang sejati telah hilang. Agamanya dihinakan mereka pun diam saja, bahkan malah membantu para kafir penjajah menghalangi kebangkitan Islam.


    Seharusnya, para pemuda menggali potensinya dengan membawa perubahan pada umat. Karena, pemuda hari ini adalah pemimpin di esok hari. Sedangkan pemuda harapan umat ialah pemuda yang bisa membawa perubahan ke arah kebangkitan. Pemuda yang dibekali ilmu dan takwa mampu menghasilkan peradaban yang gemilang. Pemuda yang panutannya bercermin kepada generasi Rasulullah Saw.


    Jika kita menilik sejarah, telah tercatat dengan tinta emas peran pemuda dalam perjuangan dakwah Islam kaffah, yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. dengan para sahabatnya. Diantara sahabat mulia ada Ali bin Abi Thalib yang paling muda berusia 8 tahun memiliki kecerdasan dan kepiawaian memimpin, Abdullah bin Mas’ud 14 tahun ahli tafsir terkemuka, Sa’ad bin Abi Waqqash 17 tahun panglima yang membebaskan Persia, Jafar bin Abi Thalib 18 tahun, Zaid bin Haritsah 20 tahun sang pengumpul wahyu, Utsman bin Affan 20 tahun, Umar bin Khatab 26 tahun keduanya setelah Rasulullah Saw wafat menjadi khalifah pengganti Rasulullah Saw. Pada masa setelahnya kita mengenal Muhammad Al-Fatih 24 tahun sang penakluk Konstantinopel.


    Para pemuda Muslim sudah saatnya sadar bahwa di pundak merekalah diletakkan amanah memimpin umat dan membangun negeri. Berkualitasnya pemuda hari ini yang dipenuhi keimanan, ketaatan, dan keberanian amar makruf nahi mungkar, cerahlah masa depan umat ini. Buruk kondisi pemuda hari ini, suramlah nasib umat kelak di kemudian hari. Oleh karena itu, pemuda Islam harus percaya diri dengan jati dirinya sebagai seorang Muslim.


    Wallahu a'lam bishshawab. (*)


    Tawati
    Muslimah Revowriter Majalengka

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Terkait


    Berita Lainnya


    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi
    Membangun Literasi bagi Gen Z
    Hejo Tapi Teu Ngejo
    • Hejo Tapi Teu Ngejo

      PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Selengkapnya..

      • 19 Maret 2024
    Pemilu dan Pewarisan Budaya
    Kemandirian Pangan Daerah

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 28 64
      2. Arsenal 28 64
      3. Manchester City 28 63
      4. Aston Villa 29 56
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 31 70
      2 Persib Bandung 31 56
      3 Bali United 31 52