4 Pemain Asia Ikuti Seleksi, Pelatih Persib Ogah Buru-buru Tentukan Pilihan
- 18 Mei 2022 | 13:30:00 WIB
ROBERT Alberts tak mau terburu-buru menentukan pilihan untuk mengisi slot pemain asing Asia yang dipersiapkan nenghadapi Liga 1 2022-2023.
ROBERT Alberts tak mau terburu-buru menentukan pilihan untuk mengisi slot pemain asing Asia yang dipersiapkan nenghadapi Liga 1 2022-2023.
JUMLAH penduduk miskin di Jawa Barat, terus berkurang sejak pandemi Covid-19
JuaraNews, Bandung - Pandemi Covid-19 menciptakan fenomena meningkatnya penghobi tanaman hias dan menciptakan peluang bisnis baru.
Meningkatnya hobi tanaman hias sebagai imbas dari pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi salah satu peluang bisnis rumahan yang menjanjikan.
Hal ini mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menciptakan potensi ekonomi penelitian hayati dari sisi kewirausahaan melalui riset teknologi inovasi tanaman hias.
Sekretaris Utama BRIN, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan bahwa tanaman hias memiliki pesona yang tidak pernah redup dengan selalu adanya jenis tanaman hias yang menjadi primadona setiap waktu.
“Ibarat tren adibusana, jenis tanaman baru atau lama selalu mencuri perhatian para florist maupun masyarakat. Tanaman hias merupakan salah satu komoditas pertanian yang akan selalu dibutuhkan manusia baik untuk menyalurkan hobi maupun mendukung perdagangan komoditas pertanian,” ujar Nur, Rabu (3/11/2021).
Selama masa pandemi, menurut Nur banyak tanaman hias tropis yang masih asli diekspor melalui jalur UMKM. "Terutama untuk jenis-jenis herba seperti anggrek liar, Nepenthes, kelompok tumbuhan araceae, Piperaceae, Begoniaceae, Impatiens, Hoya dan Aeschynanthus dan Gesneriaceae lainnya," ucapnya.
Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Sri Rahayu menjelaskan bahwa tren ini memang menjadi peluang mengangkat ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Namun, katanya di sisi lain juga terdapat ancaman akan penurunan populasi dan larinya keuntungan tertinggi ke luar negeri, karena masyarakat melakukan perburuan langsung di hutan dan masih jarang yang melakukan budidaya dan perbanyakan.
“Titik tolak tren tanaman hias ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar dengan meningkatkan budidaya tanaman hias asli Indonesia, yang perlu dikelola dengan baik dan benar,agar pemanfaatan sumberdaya tanaman hias Indonesia dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat namun tetap terjaga kelestariannya,” tambah Sri.
Senada dengan Sri, Perekayasa Madya Balai Bioteknologi BRIN, Irni Furnawanthi menyampaikan bahwa pengembangan tanaman hias dengan memperhatikan potensi lokal masing-masing daerah.
Selain itu dapat meningkatnya peran digital dalam bisnis tanaman hias, memerlukan peran dari Lembaga riset untuk memberikan hasil riset dan kajian inovasinya melakukan pengembangan komoditas tanaman ini mulai dari hulu sampai hilir.
“Tren ini perlu dibarengi dengan kegiatan di hulu mulai dari riset dan kajian tentang aturan kegiatan pengelolaan tanaman hias, pelestarian plasma nutfah, domestikasi, pemuliaan tanaman, budidaya, hingga kegiatan di hilir terkait dengan pembinaan startup dengan aplikasi hasil riset dari Lembaga litbang,” tutur Irni. (*)
bas
Tren hijrah di kawula muda seolah tak pernah surut diterjang arus. Hal itu menjadi dasar brand lokal 'Zoya Laki' mengajak kaum pria memperbaiki diri Selengkapnya..
Panggung perhelatan penghargaan bergengsi Indonesian Comedy Awards 2022 (ICA) yang digelar GTV, Selasa (22/3/2022) terasa lebih Selengkapnya..
KESEHATAN seseorang sangat ditentukan oleh kondisi Selengkapnya..
DALAM kehidupan sehari-hari sering mendengar atau mengucapkan kata barokah (berkah). Misalnya seorang teman memberi do'a "semoga hidupmu penuh Selengkapnya..
DAUN tanaman Cassia acutifolia yang lebih populer dengan nama daun jati cina mengandung zat senosida yang memiliki efek pencahar kuat atau bersifat Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.