Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
- 24 November 2024 | 08:13:00 WIB
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Pandemi Covid-19 menciptakan fenomena meningkatnya penghobi tanaman hias dan menciptakan peluang bisnis baru.
Meningkatnya hobi tanaman hias sebagai imbas dari pembatasan kegiatan di luar rumah menjadi salah satu peluang bisnis rumahan yang menjanjikan.
Hal ini mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menciptakan potensi ekonomi penelitian hayati dari sisi kewirausahaan melalui riset teknologi inovasi tanaman hias.
Sekretaris Utama BRIN, Nur Tri Aries Suestiningtyas mengatakan bahwa tanaman hias memiliki pesona yang tidak pernah redup dengan selalu adanya jenis tanaman hias yang menjadi primadona setiap waktu.
“Ibarat tren adibusana, jenis tanaman baru atau lama selalu mencuri perhatian para florist maupun masyarakat. Tanaman hias merupakan salah satu komoditas pertanian yang akan selalu dibutuhkan manusia baik untuk menyalurkan hobi maupun mendukung perdagangan komoditas pertanian,” ujar Nur, Rabu (3/11/2021).
Selama masa pandemi, menurut Nur banyak tanaman hias tropis yang masih asli diekspor melalui jalur UMKM. "Terutama untuk jenis-jenis herba seperti anggrek liar, Nepenthes, kelompok tumbuhan araceae, Piperaceae, Begoniaceae, Impatiens, Hoya dan Aeschynanthus dan Gesneriaceae lainnya," ucapnya.
Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Sri Rahayu menjelaskan bahwa tren ini memang menjadi peluang mengangkat ekonomi masyarakat di masa pandemi.
Namun, katanya di sisi lain juga terdapat ancaman akan penurunan populasi dan larinya keuntungan tertinggi ke luar negeri, karena masyarakat melakukan perburuan langsung di hutan dan masih jarang yang melakukan budidaya dan perbanyakan.
“Titik tolak tren tanaman hias ini seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar dengan meningkatkan budidaya tanaman hias asli Indonesia, yang perlu dikelola dengan baik dan benar,agar pemanfaatan sumberdaya tanaman hias Indonesia dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat namun tetap terjaga kelestariannya,” tambah Sri.
Senada dengan Sri, Perekayasa Madya Balai Bioteknologi BRIN, Irni Furnawanthi menyampaikan bahwa pengembangan tanaman hias dengan memperhatikan potensi lokal masing-masing daerah.
Selain itu dapat meningkatnya peran digital dalam bisnis tanaman hias, memerlukan peran dari Lembaga riset untuk memberikan hasil riset dan kajian inovasinya melakukan pengembangan komoditas tanaman ini mulai dari hulu sampai hilir.
“Tren ini perlu dibarengi dengan kegiatan di hulu mulai dari riset dan kajian tentang aturan kegiatan pengelolaan tanaman hias, pelestarian plasma nutfah, domestikasi, pemuliaan tanaman, budidaya, hingga kegiatan di hilir terkait dengan pembinaan startup dengan aplikasi hasil riset dari Lembaga litbang,” tutur Irni. (*)
bas
0 KomentarTERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
KEJUARAAN adventure offroad bertajuk Superadventure Prima 4x4 Challenge Piala Panglima TNI Cup 2024. Selengkapnya..
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2024 sukses digelar pada tanggal 26-27 Oktober 2024 di The Papandayan Hotel, Selengkapnya..
APAKAH kamu pernah mendengar tentang JINISO? Jika belum, inilah saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang merek yang semakin populer Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.