free hit counter code Jabar Dorong Permintaan Barang dan Jasa untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Jabar Dorong Permintaan Barang dan Jasa untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi
    Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

    Jabar Dorong Permintaan Barang dan Jasa untuk Akselerasi Pemulihan Ekonomi

    • Senin, 28 Desember 2020 | 20:15:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung – Demand atau permintaan barang dan jasa harus terus didorong untuk menggerakkan perekonomian, menyelamatkan industri, dan memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

     

    Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi narasumber webinar "Sinergi Pemulihan Ekonomi Jawa Barat" yang digelar Kantor Regional 2 Jabar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (28/12/2020).

     

    Emil --sapaan Ridwan Kamil-- mengatakan, ekonomi akan sulit bergerak apabila permintaan barang dan jasa masih rendah.  "Mari kita rumuskan satu kebijakan yaitu menaikkan demand dalam kegiatan ekonomi. Apa dengan diskon, promosi, sehingga kelas menengah atas bisa naik spending power-nya, kelas bawah juga dapat belanja," kata Emil.

     

    Dalam webinar tersebut, Kang Emil mengatakan bahwa permintaan barang dan jasa di semua sektor dapat ditingkatkan melalui promosi dan pemasaran yang komprehensif dan menarik.

     

    "Pada dasarnya, akses terhadap perbankan tidak ada masalah. Kebijakan dan keberpihakan sudah kita lakukan. Tapi, kalau demand-nya direm oleh kekhawatiran, penundaan, maka itu akan multiplier effect pada kegiatan ekonomi," ucapnya.

     

    "Saya kira enam bulan ke depan Pak Sekda dengan BI, OJK, dan tim pemulihan ekonomi coba buat rangkaian kegiatan-kegiatan yang mempromosikan naiknya demand. Intinya, agar aspek belanja bisa tinggi," imbuhnya.

     

    Menurut Emil, promosi kepada masyarakat kelas menengah untuk meningkatkan indeks belanja perlu dilakukan supaya penyerapan kredit perbankan bisa meningkat. "Banyak pelaku usaha menahan diri berinvestasi membangun konstruksi, dan lain sebagainya, karena demand-nya mengalami penahanan atau perlambatan,” katanya.  (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Cerita Pegawai PLN Tak Mudik Demi Amankan Listrik
    Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik
    Layanan Operasional Terbatas & Weekend Banking
    Operasi Pasar Ditarget Tuntas pada H-4 Lebaran
    KAI Operasikan 58 Perjalanan di Wilayah 2 Bandung

    Editorial



      sponsored links