free hit counter code Ridwan Kamil Sebut Ekspor Jabar Masih Tertinggi se-Indonesia saat Pandemi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Ridwan Kamil Sebut Ekspor Jabar Masih Tertinggi se-Indonesia saat Pandemi

    Ridwan Kamil Sebut Ekspor Jabar Masih Tertinggi se-Indonesia saat Pandemi

    • Senin, 28 September 2020 | 15:59:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar mengatakan, ekspor Provinsi Jabar terus membaik di masa pandemi Covid-19.

     

    Meski turun sejak Maret hingga Mei 2020, ekspor Jabar naik mulai Juni lalu. Bahkan, Emil memaparkan, ekspor Jabar menjadi yang tertinggi di Indonesia.

     

    Berdasarkan data BPS periode Januari hingga Agustus 2020, Jabar menyumbang 16,28% atau US$16,79 miliar terhadap ekspor nasional, disusul Jawa Timur sebesar 12,95% dan Kalimantan Timur sebesar 8,44%

     

    "Kenaikannya adalah 14,16% di bulan Agustus dibandingkan bulan Juli. Jadi per bulan naik pelan-pelan. Nanti kita lihat September, harusnya ada (kenaikan) di kisaran 40%," ucap Emil dalam konferensi pers seusai rapat mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (28/9/2020).

     

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, ekspor Jabar pada Juli 2020 mencapai US$2,21 miliar atau naik 12,48% dari Juni. Emil menambahkan, pemulihan ekonomi di negara tujuan turut membuat pertumbuhan ekspor Jabar terus meningkat.

     

    “Jadi berita baiknya, dari salah satu ukuran ekonomi, jualan dan ekspor kita (Jabar) lagi kencang, menandakan ekonomi bergerak lagi," sebutnya.

     

    Meski begitu, Emil tidak memungkiri bahwa UMKM dan belanja di level daerah masih belum maksimal. Namun, hal itu sesuai dengan konsep ‘gas dan rem’ antara ekonomi dan kesehatan di masa pandemi yang selalu berjalan dinamis dan fluktuatif.

     

    “Kadang-kadang (antara) 50% kesehatan dan 50% ekonomi, kadang-kadang 70% kesehatan seperti sekarang dan 30%-nya ekonomi. Tapi tidak pernah 100% berbanding 0,” ujarnya.

     

    Sementara itu, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Jabar, per 27 September 2020, pertumbuhan ekonomi Jabar diproyeksikan membaik pada Triwulan III-2020 dan Triwulan IV-2020.

     

    Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Jabar yang juga Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah pusat telah mengubah harapan pertumbuhan ekonomi Indonesia di antara minus 1,1% hingga 0,2% dengan asumsi program Pemulihan Ekonomi Nasional berjalan efektif.

     

    “Dan tentu saja hal ini telah mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat terkoreksi menjadi minus 1,51% pada Triwulan III dan Triwulan IV menjadi lebih kurang -2,1% untuk skenario optimis,” ujar Setiawan.

     

    “Tentu saja diharapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional terealisasi sesuai target pada pertengahan triwulan ketiga dan keempat,” harapnya.

     

    Setiawan juga menjelaskan bahwa pergerakan mobilitas manusia telah mendekati business as usual, artinya aktivitas atau kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai kembali seperti biasa. Hal itu turut memengaruhi penambahan kasus Covid-19 di sejumlah pusat perekonomian.

     

    “Semakin meningkatnya dan membaiknya pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat berhubungan erat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Pergerakan mobilitas ini berdampak pada penambahan kasus di beberapa daerah pusat aktivitas ekonomi, seperti Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok,” ucap Setiawan.

     

    Selain itu, konsumsi swasta di Jabar pun terus meningkat sehingga diharapkan juga dengan Bantuan Langsung Tunai dan Bantuan Pekerja dapat menahan dan meningkatkan konsumsi di Jabar.

     

    Sambil mendorong upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Daerah, dia pun menegaskan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar terus menggencarkan edukasi dan pengawasan terkait protokol kesehatan di sektor industri.

     

    “Kuncinya adalah bagaimana kita mengedukasi dan mengawasi terhadap sektor-sektor ini,” tutupnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
    bank bjb Dukung Ekonomi Desa

    Editorial



      sponsored links