free hit counter code Sektor Ekonomi yang Tangguh saat Covid-19 Adalah Pertanian - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Sektor Ekonomi yang Tangguh saat Covid-19 Adalah Pertanian
    Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil

    Sektor Ekonomi yang Tangguh saat Covid-19 Adalah Pertanian

    JuaraNews, Bandung Barat – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, penerapan teknologi 4.0 di sektor pertanian akan menjadi fokus Pemda Provinsi Jabar pada 2021 mendatang.

     

    “Hasil kajian ekonomi Jabar ternyata ekonomi yang tangguh selama Covid-19 adalah ekonomi pertanian. Maka 2021 arah kebijakan Jabar juga akan banyak ke desa dan pertanian, tapi dilengkapi dengan 4.0 teknologi karena itu cara kami bisa melompat, tapi tetap aman dari Covid-19," kata Emil --sapaan Ridwan Kamil-- dalam acara Gelar Pengawasan dan Penindakan Badan Karantina Pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Kab. Bandung Barat, Selasa (16/6/2020).

     

    Menurut Emil, sejumlah teknologi sudah diterapkan di sektor pertanian. Salah satunya, drone untuk penyemprotan pupuk cair. Pemasaran komoditas pertanian di desa-desa sudah melalui daring. Hal itu menguntungkan petani dan konsumen, karena alur distribusi dapat dipangkas.

     

    Selain itu, ribuan kolam sudah menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Hal tersebut membuat panen bisa naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun.

     

    “Sudah saya laporkan teknologi-teknologi pertanian dan peternakan, itu juga sangat banyak. Memberi makan ikan dengan HP teknologinya, pupuk cair dengan drone, perdagangannya di balai desa online, itu sudah kami laksanakan,” ucapnya.

     

    “Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat Jawa Barat menjadi lumbung ketahanan pangan nasional yang paling kuat,” imbuhnya.

     

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi persiapan Pemda Provinsi Jabar untuk mempercepat ekonomi di sektor pertanian. Ia pun mengatakan, pandemi Covid-19 menguji ketahanan pangan Indonesia.

     

    “Covid-19 itu menguji kebersamaan, Covid-19 itu menguji daya tahan nasionalis kita, termasuk daya tahan ketahanan pangan kita. Saya turun ke beberapa tempat, dan Jawa Barat ini memang boleh diandalkan secara nasional,” kata Syahrul.

     

    “Saya mengapresiasi Pak Gubernur dengan segala langkahnya, lebih khusus mempersiapkan after Covid-19 atau dalam kondisi Covid-19 masyarakat tetap produktif di bidang pertanian,” imbuhnya.

     

    Syahrul juga melaporkan, stok pangan Indonesia saat ini masih aman dengan jumlah sekitar 7,46 juta ton yang dihasilkan dari musim panen pertama. Diperkirakan Indonesia akan memiliki stok 4 juta ton saat memasuki tahun 2021.

     

    Menurut Syahrul, pertanian dapat menjadi jawaban penggerak perekonomian pascapandemi Covid-19, karena seluruh dunia membutuhkan makanan yang didapat dari sektor pertanian.

     

    “Sekarang ini kami punya stok 7,46 juta ton (pangan) dari musim panen satu. Kemudian musim panen dua kami rencanakan 15 juta ton. Dan kita makan besok itu menggunakan kurang lebih 15-16 juta ton, berarti kita masih punya 4 juta ton lebih memasuki 2021,” ucapnya.

     

    “Pertanian itu seluruh dunia membutuhkan, seluruh dunia membutuhkan makanan. Pertanian adalah jawaban untuk menghadapi after Covid-19," tambahnya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bawa Pulang Voucher Belanja
    Belanja ke Pasar Bayar Cahsless Dapet Hadiah
    KAI Commuter Siapkan Layanan Angkutan Lebaran
    Bazar CABUT Ramadan Fest 2.0 Promo Diskon 70 %
    Ini Syarat & Cara Tukar Uang Baru Lebaran di Bank

    Editorial



      sponsored links