free hit counter code Disparbud Siapkan 3 Fase Pemulihan Sektor Pariwisata Jabar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Disparbud Siapkan 3 Fase Pemulihan Sektor Pariwisata Jabar
    (istimewa) Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik

    Disparbud Siapkan 3 Fase Pemulihan Sektor Pariwisata Jabar

    JuaraNews, Bandung - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyiapkan 3 fase dalam pemulihan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19.


    "Dalam masa pandemi ini, kami sudah melakukan beberapa strategi mitigasi bencana di sektor pariwisata dengan beberapa pendekatan. Yaitu, tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi. Tiga fase ini akan dilakukan," kata Kepala Disparbud Jabar Dedi Taufik dihubungi JuaraNews, Rabu (10/6/2020).


    Menurut Dedi, akan ada penyesuaian 3 fase pemulihan sektor industri wisata di Jabar. Pasalnya, pariwisata merupakan sektor yang paling terasa dampaknya saat pandemi Covid-19.


    "Angka kunjungan wisata mancanegara turun 16 persen. Sedangkan wisatawan Nusantara menurun hingga 80 persen. Tren itu terjadi merata dalam akumulasi di 27 kabupaten/kota di Provinsi Jabar," ungkapnya.


    Dedi mengatakan, masa tanggap darurat sudah dilakukan dengan cara refocussing anggaran. Masa pemulihan diharapkan bisa dimulai pada Juni ini hingga berjalan sampai Desember 2020. Dengan melakukan produktivitas sesuai arahan Presiden diiringi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. Jika semua berjalan, menurut Dedi, maka tahap normalisasi bisa difokuskan pada Januari 2021.


    "Seminggu kemarin survei ke lapangan, ada beberapa pemerintah daerah yang sudah menyiapkan teknis untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga sanksi atau pembatasan kapasitas dan lain lain. Tapi, pariwisata di beberapa daerah mungkin nanti setelah 14 Juni bergantung pada tren kasus," jelasnya.


    Dedi menyebut, Kabupaten Pangandaran sudah membuka tempat wisata pada 5 Juni 2020. Tapi ada banyak syarat yang harus dipenuhi. Wisatawan yang masuk ke Pangandaran harus punya surat sehat dan rapid tes. Semua pelaksanaannya akan dievaluasi secara menyeluruh.


    "Pola ini akan diadopsi oleh pemerintah di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Garut, namun masih dalam pembahasan. Pemerintah Kabupaten Subang masih belum memutuskan kapan pariwisatanya dibuka. Sedangkan di Kabupaten Bandung Barat baru memulai kesepakatan sanksi antarpelaku wisata dan bupati," papar Dedi.


    Di lain pihak, lanjut Dedi, rencana pembangunan sektor pariwisata yang menjadi program strategis di Jabar harus dihentikan sementara dan dilanjutkan pada tahun depan. Dia mencontohkan salah satu yang menjadi prioritas adalah pembangunan di Pangandaran.


    "Pangandaran yang sedang berjalan pembangunannya, di 2021 diprioritaskan kembali untuk diselesaikan pembangunannya. Geopark Ciletuh juga akan dilanjutkan di tahun 2021," ujar Dedi.


    "Kemudian terkait pembangunan desa wisata yang masuk dalam RPJMD, ada 152 desa yang akan kita lakukan. Beberapa pendekatan dengan infrastruktur, keunikan dan amenitas itu yang jadi key poin yang akan dikerjakan," pungkasnya. (*)

    Oleh: ridwan / jar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Sustainability Bond bank bjb Banjir Peminat
    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%

    Editorial



      sponsored links