free hit counter code Curug Jompong Sudah Maksimal, Kini Emil Berharap Penyudetan Sungai Cisangkuy Selesaikan Banjir - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Curug Jompong Sudah Maksimal, Kini Emil Berharap Penyudetan Sungai Cisangkuy Selesaikan Banjir

    Curug Jompong Sudah Maksimal, Kini Emil Berharap Penyudetan Sungai Cisangkuy Selesaikan Banjir

    JuaraNews, BANDUNG – Gubernur Jabar M. Ridwan Kamil bersama Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir Dayeuhkolot dan meninjau pengungsian warga di Baleendah, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4/2020).

     

    Banjir kali ini melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang. Untuk mengatasi banjir di kawasan ini, Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- berharap proyek Sodetan Cisangkuy bisa segera diselesaikan. Menurutnya, Sodetan Cisangkuy bisa mempercepat surutnya banjir.

     

    “Curug Jompong sudah dimaksimalkan, ini hanya bisa dikurangi kalau Sodetan Cisangkuy selesai. Tapi memang masih dikerjakan, target (selesai) Sodetan Cisangkuy itu akhir tahun (2020). Mudah-mudahan bisa kita percepat,” harap Emil.

     

    Dirinya pun mengatakan, tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah merapatkan proses percepatan Sodetan Cisangkuy.

     

    "Karena kalau Sodetan Cisangkuy itu selesai, maka air tidak banyak yang datang ke sini. Tapi karena proyek konstruksi itu butuh waktu, memang masih ada kendala, kami mohon maaf. Mudah-mudahan secepatnya selesai Sodetan Cisangkuy melengkapi Curug Jompong,” ucap Emil.

     

    “Memang (proyek infrastruktur pengendali banjir) belum bisa seratus persen selesai, menunggu dua urusan lagi, Sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Kecamatan Andir yang proses tahun ini juga konstruksi,” tambahnya.

     

    Emil juga menjelaskan, di tengah wabah COVID-19 saat ini, pengungsian para warga terdampak banjir juga diatur oleh sebuah prosedur tetap (protap), mulai dari pemberian masker hingga jarak sebesar 1-2 meter bagi pengungsi. Selain itu, akan dilakukan rapid test untuk para pengungsi di zona tertentu.

     

    “Kepada zona-zona yang perlu diwaspadai, kami sudah mengirimkan (alat) rapid test juga untuk men-sampling pengungsi-pengungsi supaya bisa kita monitor. Kalau ternyata negatif (COVID-19) semua berarti situasi lebih aman terkendali," kata Emil.

     

    "Tapi kalau di sampling itu ada positif, tentunya segera kita lakukan tindakan kesehatan, yang artinya warga kita tarik ke unit-unit pelayanan kesehatan,” tuturnya.

     

    Dalam peninjauan ini, Kang Emil sekaligus menyerahkan bantuan logistik dari Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar.

     

    Adapun terdapat tiga titik lokasi bagi pengungsi di Kecamatan Baleendah, yakni di shelter Parunghalang sebanyak 44 Kepala Keluarga (KK) atau 144 orang jiwa, Masjid Al Huda Andir sebanyak 44 KK atau 141 jiwa, dan Gedung BPSK Kabupaten Bandung sebanyak 69 KK atau 234 jiwa. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Rekapitulasi KPU Prabowo-Gibran Kuasai Jabar
    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno
    80 KK Diungsikan Imbas Banjir Rob di Palabuhanratu

    Editorial



      sponsored links