Kuliah Umum di Sesko TNI, Menko AHY: Negara yang Ingin Damai Harus Siap Hadapi Perang

Menko AHY memberikan kuliah umum kepada para perwira siswa (Pasis) Sesko TNI di Gedung Sesko TNI, Kota Bandung, Selasa (17/6/2025).
Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Dansesko TNI, Marsekal Madya TNI Arif Widianto memberikan keterangan pers seusai kuliah umum di Gedung Sesko TNI, Jalan RE Martanegara Kota Bandung, Selasa (17/6/2025). (foto:: juaranews/deni mulyana)

JuaraNews, Bandung – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kuliah umum kepada para perwira siswa (Pasis) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI di Gedung Sesko TNI, Jalan RE Martanegara Kota Bandung, Selasa (17/6/2025).

Di hadapan para pasis dari berbagai marta TNI, Menko AHY menyampaikan pentingnya sinergi antara pembangunan sipil dan militer dalam menjaga stabilitas negara.

Baca Juga: Pidato Stanford, AHY Beri 3 Imperati Masa Depan Asia Tenggara

“Saya tentunya senang dan berbahagia hari ini bisa kembali ke kampus Sesko TNI, center of excellence, di hadapan 212 perwira siswa darat, laut, udara, polisi, dan juga ada 8 pasis mancanegara,” ucap AHY kepada wartawan seusai menyampaikan kuliah umum.

“Tadi saya membahas sekaligus berdialog tentang membangun infrastruktur yang dihadapkan pada situasi dan perkembangan dunia hari ini. Termasuk berbagai tantangan, sekaligus sebetulnya peluang yang dimiliki oleh Indonesia. Dan d akhiri tentunya relevansinya terhadap upaya memperkuat pertahanan negara,” papar AHY, yang pada kesempatan tersebut didampingi Dansesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto.

Baca Juga: Menko AHY Paparkan Strategi Kemakmuran dan Keberlanjutan Pembangunan di ASEAN

Menurut Menko AHY, pembangunan infrastruktur bukan sekadar membangun jalan atau jembatan,  tapi juga tentang membangun manusianya.

“Berbicara infrastruktur itu luas, bukan hanya untuk mencapai swasembada pangan, energi, air. Termasuk juga membangun sumberdaya manusia melalui pendidikan dan kesehatan. Tapi juga banyak kebutuhan infrastruktur untuk mendukung pertahanan negara,” tegasnya.

Baca Juga: Kuliah Umum di IPDN, AHY Ajak Praja Berperan dalam Pembangunan

Pembangunan infrrastruktur pertahanan tersebut, jelas Menko AHY, harus dimulai dari saat kondisi damai. Mulai dari menyiapkan dukungan untuk latihan militer, seperti menyediakan asramanya, headquarters (markas besar)-nya, serta fasilitas latihan. Lalu pembangunan depo logistik serta fasilitas pendukung alutsista di seluruh Indonesia.

Hal tersebut, menurut Menko AHY, harus terintegrasi satu sama lain. Sehingga diperlukan interoperabilitas atau kerja sama antarsektor, baik untuk kebutuhan militer maupun sipil.

“Jadi kita harus mempersiapkan diri. Sejatinya negara yang ingin terus damai dan stabil, itu harus siap menghadapi skenario dan kemungkinan terburuk, termasuk konflik dan perang dengan siapapun,” tandas Menko AHY.

Baca Juga: Menko AHY: BIJB Harus Bermanfaat Nyata bagi Masyarakat

Menko AHY menegaskan, TNI sebagai garda tedepan alat pertahanan negara harus memiliki kesiapan dalam menangkal berbagai ancaman, baik militer maupun non iliter, dan dari dalam maupun luar negeri.  “Tentunya juga harus selalu didukung dengan infrastruktur yang bisa menyukseskan tugas-tugas TNI.  Baik untuk operasi militer perang maupun operasi militer selain perang, termasuk bantuan kemanusiaan,” jelas Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Menko AHY pun berharap Sesko TNI bisa terus menjadi yang terdepan dalam melahirkan perwira-perwira, para pemimpin yang juga memiliki pemikiran strategis. Sehingga pada akhirnya bisa menjadi satu kesatuan yang utuh sebagai super tim untuk membangun Indonesia semakin maju ke depannya.

Baca Juga: AHY Resmikan Gedung Baru IPDN, Demokrat: Bukti Kerja Produktif

AI Terus Berkembang, TNI tak Boleh Ketinggalan Zaman

Menko AHY juga menyoroti perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang telah mengubah wajah pertahanan global. Menurutnya, AI bisa menjadi kunci pencegah konflik sebelum terjadi kerusakan nyata di medan perang.

“Kecerdasan buatan awalnya adalah sebuah inovasi perkembangan zaman. Tapi saya menilai AI kini sudah menjadi game changer, sudah mengubah segala sesuatunya termasuk berbagai aspek kehidupan di masyarakat dan di negara, termasuk aspek pertahanan,” jelas Menko AHY.

“Kita melihat kalau dulu segala sesuatunya di tentukan pada jumlah alutsista fisik. Berapa kapal kita punya, berapa tank kita punya, berapa rudal kita punya di hadapkan dengan musuh kita,” ucapnya.

Baca Juga: Infrastruktur Pendidikan Pondasi menuju Indonesia Emas 2045

Namun sat ini  tidak hanya itu. AI bisa di gunakan secara efektif untuk melumpuhkan senjata lawan, sistem komputer, komunikasi, termasuk komando dan pengendalian. Sehingga lawan bisa saja lumpuh dulu sebelum terjadi kehancuran secara fisik.

Ke depan, menurut AHY,  AI akan terus berkembang semakin maju dan canggih. Karena itu, TNI pun harus terus mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak tidak tertinggal oleh negara-negara lain.

“Tapi kita juga harus terus melatih para prajurit kita untuk menjadi patriot-patriot yang tangguh di segala cuaca dan medan. Karena kita tidak pernah tahu tantangan dan ancaman apa yang harus kita hadapi di depan kita,” pungkas AHY. (den)