JuaraNews, Bandung – Bob Marley bukan sekadar musisi reggae, tetapi simbol global perlawanan, perdamaian, dan perubahan sosial.
Sejak wafatnya pada 11 Mei 1981, warisan Marley justru semakin bersinar. Musiknya yang menyuarakan keadilan sosial, menghibur jiwa, sekaligus menggugah kesadaran dan di hormati lintas generasi.
Pengaruh Marley terbukti dari berbagai penghargaan yang ia terima setelah kematiannya. Ia dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame pada 1994.
Baca Juga: OTW Break Out Day 2025! Panggung Pembuktian Talenta Lokal Meledak di Cirebon
Pengakuan Global dan Kesuksesan Abadi
Albumnya Exodus (1977) menetapkan sebagai “Album of the Century” oleh Time, sedangkan lagu One Love disebut BBC sebagai “Song of the Millennium.” Kompilasi Legend (1984) bahkan terus laris, terjual lebih dari 10 juta kopi sejak 1991.
Meski tak pernah dinominasikan Grammy saat hidup, pada 2001 Marley dianugerahi Grammy Lifetime Achievement Award.
Tahun yang sama, dokumenter Rebel Music tentang hidupnya memberikan penghargaan Grammy, dan ia menerima bintang di Hollywood Walk of Fame.
Pengaruh Marley juga melintasi batas musik. Di New York, sebuah ruas jalan di Brooklyn menamai Bob Marley Boulevard pada 2006.
Baca Juga: Andy Liany, Legenda Rock Gondrong dari Tanjungpinang yang Bersinar di Era 90-an
Tahun 2011, acara Late Night with Jimmy Fallon memperingati 30 tahun kepergiannya dengan pertunjukan musik khusus selama seminggu.
Sebagai penyanyi karismatik dan berjiwa pemberontak, Marley tidak sekadar melawan, tetapi menyuarakan harapan bagi kaum tertindas.
Dalam lagu-lagunya, seperti Blackman Redemption dan Real Situation, ia menyerukan rakyat untuk memahami sejarah dan melawan penindasan sistemik.
Baca Juga: Gombloh, Seniman Jalanan yang Menjadi Legenda Musik Indonesia
Mengutip dari label rekaman Island Records punya Chris Blackwell, Ia mengatakan.
“Bob adalah pemberontak dengan tujuan,” ujar Chris Blackwell.
Melalui musiknya, Marley menyatukan dunia dalam irama reggae dan semangat pembebasan. Hingga hari ini, ia tetap menjadi simbol kekuatan, budaya, dan cinta tanpa batas. (dsp)
