free hit counter code Nama Situ Patenggang Berawal Dari Sepasang Kekasih - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Nama Situ Patenggang Berawal Dari Sepasang Kekasih
    ilustrasi

    Nama Situ Patenggang Berawal Dari Sepasang Kekasih

    • Minggu, 18 Februari 2024 | 17:40:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Situ Patenggang adalah sebuah tempat di bagian selatan kabupaten Bandung, terletak di sebuah desa bernama Patengan. 

     

    Desa ini adalah bagian dari wilayah administratif kecamatan Rancabali yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung Patuha, sebuah gunung yang sangat erat kaitannya dengan Kawah Putih. 

     

    Situ Patenggang sebagai sebuah objek alam yang begitu sangat populer di Bandung, memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita itu masih lestari, dan dikaitkan dengan nama dari situ atau danau tersebut. Patenggang atau Patengan. 

     

    Oleh karena itu berawal dari sebuah legenda, ini pula menjadi daya tarik dari lokasi di Bandung ini. Sejarah Situ Patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.

     

    Nama populer yang digunakan sebagai nama danau ini sebenarnya ada dua. 

    pertama yaitu Situ Patengan dan yang kedua adalah Situ Patenggang. Kedua nama ini memiliki filosofi tersendiri yang menunjukkan identitas situ serta saling memiliki keterkaitan, apabila menyebutnya situ patengan hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada. 

     

    Nama patengan berasal dari bahasa sunda "Pateangan" yang artinya saling mencari, sedangkan nama Patenggang sendiri yang juga dari bahasa sunda yang artinya "terpisah dari jarak ataupun waktu."

     

    Konon kedua nama ini menceritakan sebuah kisah sepasang kekasih yang saling mencintai mereka bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. 

     

    Ki Santang adalah keponakan dari Prabu Siliwangi seorang Raja Pajajaran yang arif dan bijaksana, sedangkan Dewi Rengganis seorang gadis desa yang hidup di sebuah pegunungan. Keduanya memiliki ikatan kasih yang sangat kuat namun terpisah oleh jarak dan waktu.

     

    Konon mereka terpisah akibat peperangan yang sangat lama, karena perasaan dan kasih sayang yang begitu besar antara keduanya, akhirnya mereka berupaya untuk saling mencari, hingga pada suatu hari di pertemukan di sebuah batu besar, 

    batu tersebut dinamakan Batu Cinta. 

     

    Setelah pertemuan itu, singkat cerita Rengganis meminta Ki Santang untuk dibuatkan sebuah danau dimana terdapat pulau kecil di tengahnya. Karena cinta Ki Santang yang begitu mendalam akhirnya ia mengabulkan permintaan Dewi Rengganis. 

     

    Sekarang daratan kecil ini bernama Pulau "Sasuka" atau dalam bahasa Indonesia bernama Pulau Asmara. 

     

    Mitos masyarakat yang sangat kuat hingga saat ini siapa saja yang ingin hubungannya langgeng, maka datanglah ke Situ Patenggang, datanglah ke Batu Cinta, dan kelilingi Pulau Asmara. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Suhu Dingin, Waspadai Penyakit ISPA dan Flu
    Inilah Beberapa Daerah Bersuhu Dingin di Indonesia
    Misteri Penghuni Jin Kota Gaib Padang 12 Kalbar
    iBooming, Solusi Sukses Afiliasi di TikTok
    Sesar Lembang, Pahami Patahan di Tanah Parahyangan


    sponsored links