JuaraNews, Bandung – Mantan pebulutangkis Indonesia, Justian Suhandinata meninggal dunia dalam usia 75 tahun. Justian merupakan tokoh yang berdedikasi tinggi atas pembinaan dan prestasi olahraga bulu tangkis di Indonesia. Sebagai pebulu tangkis, Justian pernah tergabung dalam tim bayangan Piala Thomas 1967 mewakili Indonesia. Namun, pria kelahiran Bandung ini lebih berbakat dalam bidang organisasi tinimbang menjadi atlet.

Kiprah suami dari pebulutangkis Tim Uber Cup 1969 dan 1972 dari Indonesia, Poppy Tumengkol ini diawali sebagai sekretaris PB Tangkas. Dirinya kemudian menjadi Ketua Bidang Pembinaan PBSI Jakarta Selatan hingga Ketua Umum PBSI Jakarta Selatan. Ia juga pernah tercatat sebagai anggota Komisi Teknik PBSI DKI Jakarta, hingga Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta.

Karir sang organisator bulutangkis ini semakin moncer, ia berhasil menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi PP PBSI dan Wakil Ketua Umum PP PBSI, Sekretaris Dewan Pengawas PP PBSI, sampai menjadi Vice President BWF 1993-1995.

Justian pernah menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PB Tangkas Jakarta. Bersama PB Tangkas Jakarta, Justian sukses mempersembahkan medali emas Olimpiade Atlanta 1996 yang diraih oleh Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky, 10 gelar juara dunia, 9 juara All England. Serta 10 medali emas Asian Games yang dipersembahkan oleh Jonatan Christie di Jakarta 2018.

Dedikasinya kepada bulu tangkis Internasional membuat Justian menjadi orang pertama asal Indonesia yang memperoleh gelar kehormatan Honorary Life Vice President dari BWF. Penghargaan tersebut diserahkan dalam forum AGM BWF pada 20 Mei 2017 di Gold Coast, Australia.

Sementara jabatan terakhirnya adalah Council Member BWF dan Dewan Penasehat PP PBSI 2020-2024. Selain itu, Justian juga berperan dalam menginisiasi gelar Kejuaraan Dunia Bulu tangkis Junior Perorangan yang merupakan cikal bakal ajang Invitasi Bulu tangkis Dunia Junior Bimantara (BWJBI) di Jakarta tahun 1986. Ajang internasional tersebut menjadi even tahunan BFW hingga kini.(*)

Aep