free hit counter code Antisipasi Kenaikan Harga Pangan saat Nataru, Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Antisipasi Kenaikan Harga Pangan saat Nataru, Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar
    (humas pemkot bandung) Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat menunjau Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Kamis (23/12/2021).

    Antisipasi Kenaikan Harga Pangan saat Nataru, Pemkot Bandung Siapkan Operasi Pasar

    • Kamis, 23 Desember 2021 | 20:11:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana akan mengoordinasikan tim internal untuk penanganan harga kebutuhan bahan pangan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mengingat sejumlah bahan pangan terpantau mengalami kenaikan.

     

    Yana mengungkapkan, hasil pantauan di lapangan sebetulnya pasokan bahan pangan ke Kota Bandung cukup aman. Namun karena ada peningkatan permintaan sehingga dari penyuplai turut ada kenaikan harga.

     

    "Ada beberapa komoditas yang harganya naik rata-rata tapi yang lain stabil. Suplai barang sebetulnya cukup stoknya aman," ucap Yana seusai meninjau Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Kamis (23/12/2021).

     

    Dari hasil pemantauan, harga cabe rawit mengalami kenaikan cukup tinggi. Dari semula di kisaran Rp30-40 ribu per kilogram kini mencapai Rp100 ribu per kilogram. Terpantau juga harga telur ayam yang sudah menyentuh Rp31 ribu per kilogram. Padahal harga eceran tertinggi (HET) dari pemerintah pusat sebesar Rp24 ribu.

     

    Yana langsung mengoordinasikan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyiapkan sejumlah skema penanganan guna mengantisipasi agar harga sejumlah komoditas tak terus merangkak naik jelang libur Nataru.

     

    "Tapi kalau dilihat ini sebenarnya bukan karena kekurangan pasokan, karena pasokannya normal dan cukup. Memang dari hulunya saja. Tapi nanti di internal akan berupaya membantu menurunkan harga," beber Yana.

     

    "Karena seperti cabe ada Buruan SAE (Sehat Alami Ekonomis). Jadi kalau ada cabe menghasilkan cukup banyak lalu jika ada yang bisa panen, mungkin bisa operasi pasar. Bisa menurunkan harga-harga," imbuhnya.

     

    Selain itu, Yana juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Mengingat informasi dari sejumlah pedagang menyebutkan kenaikan karena harga dari level pemasok besar yang sudah naik.

     

    "Di sini bagaimana hulunya. Karena pedagang di hilir. Jadi kita coba minta pemerintah pusat bantu di hulunya. Karena rasanya dari stok aman tidak ada gagal panen," ungkapnya.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengaku segera menindaklanjuti instruksi Yana untuk menyiapkan sejumlah skema antisipasi. Salah satunya melaui operasi pasar.

     

    "Pasokan aman, tapi memang ada peningkatan permintaan. Sesuai arahan Pak Plt kami akan memantau terus. Kemarin Pemkot Bandung sudah lakukan operasi pasar minyak goreng bekerja sama dengan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia)," kata Elly. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
    bank bjb Dukung Ekonomi Desa

    Editorial



      sponsored links