BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
- 22 November 2024 | 11:11:00 WIB
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut baik aplikasi Agree PT Telkom Indonesia yang memungkinkan petani milenial mengelola lahan pertaniannya secara digital.
Melalui aplikasi tersebut, Emil menuturkan, petani dan kepala desa dapat meningkatkan keilmuan tentang pangan. Agree adalah aplikasi penunjang agribisnis yang memiliki fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, dan penjualan. Agree juga memiliki fitur cara budidaya, info cuaca, dan info harga.
“Sehingga aplikasi Agree untuk petani Jabar itu saya sambut baik karena di dalamnya banyak kemudahan tentang peningkatan keilmuan pangan,” kata Emil saat memberikan sambutan pada Webinar BPSDM Provinsi Jabar dengan tema ‘Program Petani Milenial dan Aplikasi Agree untuk Petani Jabar Juara’ di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No 1 Kota Bandung, Kamis (6/5/2021).
“Seperti contohnya pertanian porang, unsurnya seperti karbohidrat tapi tidak mengandung zat-zat yang tidak bikin gemuk, itulah contoh pengetahuan. Nah di aplikasi itu harus ada,” imbuhnya.
Selain itu, kehadiran aplikasi Agree diharapkan memudahkan petani milenial memahami kondisi lahan pangan yang dikelolanya. Seperti halnya manajemen budi daya. “Kemudian dalam aplikasi tersebut ada manajemen budi daya, pelatihan dan juga menciptakan inovasi menjadi sesuatu yang mudah dipahami para petani dan kepala desa,” tutur Emil.
Di masa pandemi Covid-19, sektor ekonomi pangan dan teknologi digital tidak mengalami penurunan. Karena itu, apabila keduanya digabungkan akan menghasilkan kebermanfaatan bagi perekonomian masyarakat di masa depan.
“Jadi kesimpulannya, kalau kita mau selamat di masa depan. Masyarakat Jabar itu harus bisa melihat ekonomi yang tangguh adalah menggabungkan ekonomi pangan dan digital,” sebut Emil.
“Karena kalau hanya digital saja tidak akan bisa, ataupun sebaliknya hanya mengandalkan ekonomi pangan saja,” tambahnya.
Gubernur berujar, ketika mengelola lahan pangan membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk PT Telkom yang ikut bela negara dengan aplikasinya untuk membantu petani milenial di Jabar.
“Karena yang kita bangun dalam petani milenial ini adalah superteam, bukan superman, semua produk inovasinya adalah kerja dari superteam,” ujarnya.
Pemprov Jabar belum lama ini meluncurkan program Petani Milenial yang mengajak pemuda bertani di desa difasilitasi pelatihan dari pemda dan pembiayaan dari Bank bjb melalui Kredit Usaha Rakyat. Antusiasmenya cukup tinggi dan kini masih berjalan.
Targetkan 35 Titik Pertanian
Sementara itu, aplikasi agregator agribisnis besutan Digital Next Business (DXB) PT Telkom tersebut menargetkan perluasan hingga 35 titik sentra pertanian se-Indonesia hingga pertengahan 2021 ini.
Menurut CEO & Product Manager Agree, Baskara Widhi, pihaknya baru saja memeroleh sambutan baik dari Bupati Ciamis Herdiat Sunarya setelah mengaktifkan layanan tersebut dalam FGD ‘Sinergi Program BUMN Mendukung Inklusi Keuangan bagi Petani Milenial’ di Aula Setda Kabupaten Ciamis, Rabu (5/5/2021) sore.
"Sebelumnya kami sudah ke sini tahun 2020 lalu tapi kolaborasi belum terjalin. Sekarang, setelah acara ini, Agree dari Telkom fokus didigitalisasi, Bank Mandiri dari sisi pembiayaan, pupuknya dari PT Pupuk Indonesia, dan hasil panen nanti akan dijual ke Mitra Desa Pamarican, anak usaha dari BUMN PT Mitra BUMDes Nusantara,” ujar Baskara dalam keterangan persnya, Kamis (6/5).
Agree memiliki fitur aplikasi Android andalan layanan Agree Partner guna memantau proses pertanian dari hulu ke hilir. Yakni, Agree Modal terkait pengajuan permodalan ke Bank, hingga Agree Market guna memfasilitasi penjualan pertanian.
Baskara mengatakan, pihaknya memiliki keunggulan dari startup agribisnis yang cenderung hanya bermain di sisi hulu (pendanaan) atau hilir (marketplace). Pihaknya pun, bermain di bagian tengah-tengah, yakni penyedia platform ekosistem kemitraan agrobisnis, sehingga potensial diserap pasar lebih luas.
"Saat ini, layanan kami ada di 30 sentra pertanian Indonesia yakni di Sumatera Utara, Jabar, Jateng, dan Jatim. Kami dalam waktu dekat akan perluas ke Garut untuk komoditas cabe, Malang untuk kopi, dan Tange Aceh juga untuk kopi," paparnya.
Agree, kata dia, sudah memiliki lebih dari 15.000 pendaftar dengan pengguna aktif di kisaran mendekati 1.000 mitra petani. Umumnya, mereka menggunakan aplikasi guna memantau proses agribisnis, seperti pendaftaran kemitraan, pencatatan aktivitas budidaya, pengajuan modal, dan transaksi ke offtaker/pembeli grosir.
"Aplikasi juga bisa memantau proses pembiayaan dan transaksi para pelaku agrisbisnis. Data ini yang kemudian bisa dimanfaatkan dengan sinergi BUMN seperti oleh Bank Mandiri. Semuanya terekam di sistem, sehingga memudahkan pengambilan keputusan," paparnya.
Ke depannya, pihaknya akan menerapkan sistem berbagi hasil per transaksi maupun biaya berlangganan kepada offtaker. Saat ini, fokusnya adalah memperkenalkan aplikasi di tengah belum semua petani/peternak/pekebun mengubah pola aktivitasnya.
"Kolaborasi ekosistem ini sebenarnya memberi banyak kepastian kepada pelaku usaha dibandingkan pola konvensional yang ditekan oleh tengkulak. Tinggal kami biasakan mereka agar terbiasa mengubah kebiasaan dengan bekerja lebih cerdas dan terhubung ekosistem," katanya. (*)
jn
0 KomentarBANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
Transaksi non-tunai kini semakin menjadi bagian esensial dalam pengelolaan keuangan, baik di sektor publik maupun Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai sektor.
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.