Moncer saat Debut, Adzikry Janji Tampil Lebih Baik
- 29 Maret 2024 | 14:18:00 WIB
M Adzikry Fadillah bersyukur bisa mendapat kesempatan bermain dari Pelatih Bojan Hodak, kontra Bhayangkara, Kamis (28/3/2024) malam.
M Adzikry Fadillah bersyukur bisa mendapat kesempatan bermain dari Pelatih Bojan Hodak, kontra Bhayangkara, Kamis (28/3/2024) malam.
MEMBACA adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki masyarakat Indonesia terutama generasi muda.
JuaraNews, Bandung – Pemeran Bu Tejo pada film pendek Tilik, Siti Fauziah Saekhoni, tiba-tiba menjadi viral dan perbincangan di media sosial. Banyak muncul meme Ozie, panggilan akrab Siti Fauziah, di berbagai sosial media.
Siapa sangka, di balik peran yang mendapat tempat di hati penonton, Ozie harus melalui pengalaman cukup sulit dalam mendalami karakter Bu Tejo. Betapa tidak, peran Bu Tejo baru diterima Ozie beberapa hari menjelang syuting setelah adanya sutradara.
“Aku memang ikut dalam film Tilik ini, tapi sebelumnya bukan jadi tokoh utama. Sebenarnya ternyata sudah cukup sepuh, medannya lumayan berat hitungannya karena truknya tinggi jadi agak ngoyo dan sutradara kepikiran switch (ganti) detik-detik mau take. Dikasih waktu dulu karena kan lumayan panjang, intens dan medannya dari Dlingo sampai Bantul. Itu tahun 2018 dan terus sempat beberapa kali ketemu, reading, latihan dan take. Semua itu 2 mingguan seingatku karena ini film pendek,” ungkap Ozie, dikutip dari krjogja.com.
Menurut Ozie, menjadi peran Bu Tejo membutuhkan effort besar. Terlebih karena ia harus menyampaikan dialog yang terhitung intens dan panjang di seluruh alur film.
“Naskahnya cukup panjang dan itu tantangan terbesar karena switch di waktu dekat take dan adegannya berjalan. Kalau tokoh itu kebetulan aku berangkat dari panggung, yang namanya bedah naskah paling penting agar jelas dulu naskah termasuk PR keaktoran. Kubangun dulu latar Bu Tejo, situasi sosial yang dia bisa berkarakter julid padahal sebenarnya tidak, dia punya data yang dia dapat dari internet. Hal-hal itu yang kubangun di Bu Tejo itu. Aku berusaha membayangkan si tokoh ini, jadi outputnya ternyata ‘ngganyik’ banget itu,” imbuhnya tersenyum.
Ozie yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga selain berseni peran melakukan riset setiap hari karena ternyata karakter-karakter Tejo kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengeksplore pasar, pedagang, ibu-ibu lain yang ditemuinya setiap hari.
“Aku itu ibu-ibu yang tiap pagi ke pasar, ketemu pedagang dan ibu-ibu selesai belanja nggosip, kebayang juga bagaimana karakternya. Itu yang kupakai. Itu aja yang kuingat sampai ditubuhkan, agar saya bisa menjiwai tapi tidak edan,” imbuh seniman peran yang pernah bermain dalam film Mencari Hilal ini.
Kerja keras Ozie memerankan Bu Tejo pun berbuah manis saat film Tilik diunggah ke YouTube dan ditonton banyak sekali orang. Lini masa sosial media pun ramai memperbincangkan Tilik terutama Bu Tejo selama beberapa hari.
“Tidak menyangka dan senang sekali tidak sekelas Marvel dan Hollywood yang orang mau nonton. Lumayan membangkitan animo film pendek lain untuk ditonton. Gayeng mungkin karena relate dengan kehidupan sehari-hari. Senang dinikmati sebagai hiburan dan introspeksi diri,” sambungnya.
‘Dadi wong ki mbok sik solutip’. Kutipan ini belakangan langsung muncul dalam meme di pesan aplikasi. Ini adalah kata-kata Bu Tejo dalam film Tilik yang begitu saja mencuat ke masyarakat saat film tersebut ramai diperbincangkan orang.
Siapa sangka kata-kata ini sebenarnya tidak ada dalam naskah film Tilik karya Wahyu Agung Prasetyo. Dialog itu merupakan kreativitas Ozie, pemeran Bu Tejo yang berimprovisasi saat take gambar terjadi pada 2018 lalu. (*)
ude
0 KomentarTradisi menyajikan kue saat Hari Raya Idul Fitri merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Selengkapnya..
SUPERMOMENT Radio Show kali ini mengebrak Kota Tasikmalaya dengan Kolaborasikan Dakwah dan Music Selengkapnya..
BEBERAPA inspirasi busana khas dari berbagai penjuru dunia yang dapat menambahkan warna dan keunikan pada perayaan Selengkapnya..
SETELAH mampir di tiga kota lain, DCDC Ngabuburit Extra akhirnya bertandang ke Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang Kabupaten Selengkapnya..
SALAH satu momen paling dinantikan saat berbuka adalah saat menikmati takjil, hidangan ringan yang menjadi penyegar setelah seharian menahan lapar Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SETELAH mampir di tiga kota lain, DCDC Ngabuburit Extra akhirnya bertandang ke Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang Kabupaten Bandung.