free hit counter code Ketua YKP Bank bjb: RUPS Luar Biasa Art Deco Sudah sesuai AD/ART - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Ketua YKP Bank bjb: RUPS Luar Biasa Art Deco Sudah sesuai AD/ART
    ilustrasi

    Ketua YKP Bank bjb: RUPS Luar Biasa Art Deco Sudah sesuai AD/ART

    JuaraNews, Bandung - Proses RUPS Luar Biasa PT Artdeco Sejahtera Abadi dinilai sudah memenuhi ketentuan aturan dan AD/ART yang ada.

     

    Hal tersebut diungkapkan Ketua YKP Bank Bjb Toto Susanto,saat dihubungi wartawan, Jumat (4/7/2020)

     

    Toto yang enggan berkomentar banyak menyatakan kalau RUPS PT Artdeco Sejahtera Abadi dilakukan untuk melakukan penyegaran dan efisiensi. Adapun pergantian pengurus dilakukan atas kesepakatan semua pemegang saham melalui mekanisme aturan yang ada.

     

    "Kalau ada ketidakpuasan atau hal hal lainnya. Saya tidak mau berkomentar banyak," jelas Toto.

     

    PT. Artdeco Sejahtera Abadi sendiri adalah perusahaan dengan saham mayoritas dipegang oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) Bank bjb serta Koperasi karyawan Bank bjb.

     

    Dalam situs resminya artdeco.co.id dituliskan perusahaan ini didirikan untuk memberikan support terhadap bisnis PT. Bank Jabar Banten (bank bjb) baik untuk support tenaga kerja dengan status outsource maupun rental kendaraan dinas dan operasional, sehingga Bank bjb dapat fokus kepada bisnis utamanya.

     

    Sebelumnya di kalangan wartawan di Bandung beredar rilis yang menyatakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Artdeco Sejahtera Abadi yang dilaksanakan di PT Artdeco Selasa, 30 Juni 2020 dinilai sarat dengan unsur politis dan diduga cacat hukum.



    Dalam RUPS Luar Biasa itu telah diberhentikan 3 komisaris dan 1 direksi, yakni Roni Susalit (komisaris utama), Buyung Zaenal (komisaris) , Syefrin [komisaris] dan Yan Yan, (Direktur Bisnis).

     

    Atas hasil RUPS Luar Biasa PT Artdeco itu, Syefrin (salah seorang komisaris yang diberhentikan) menolak keputusan RUPS Luar Biasa dan akan membawa permasalahan ini kepada jalur hukum, baik pidana maupun perdata.

     

    Syefrin menjelaskan, terkait dengan hasil RUPS Luar Biasa, tercium adanya aroma politis yang terkesan dipaksakan dan tendensius ke arah personal.

     

    Hal itu diketahui setelah Syefrin mendengarkan rekaman rapat Dewan Direksi dengan YKP Bank BJB pada tanggal 3 Juni 2020 dan rekaman rapat direksi Bank BJB tanggal 15 Juni yang bertempat di Bank BJB Pusat dimana isi rekaman itu membahas proses pemberhentian ke-4 orang tersebut yang ia nilai sangat subjektif.

     

    Dalam rekaman rapat tersebut sama sekali tidak dibahas hal yang bersifat objektif seperti kinerja dewan komisaris dan Dewan Direksi PT Artdeco yang jelas jelas saat ini sudah melampaui target dengan pencapaian 130,78% untuk tahun 2019.

     

    Dia menjelaskan, alasan pemberhentian dirinya dari komisaris PT Artdeco belum ada urgensinya, mengingat capaian kinerja yang tergolong baik.

     

    Tak Lepas dari konflik internal di Bjb
    Pengamat kebijakan publik dari Komunitas Peduli Jawa Barat (KPJB) Agung Hediyanto melihat apa yang terjadi di PT Artdeco merupakan imbas dari adanya konflik internal di tubuh Bjb yang masih terjadi.

     

    Menurut Agung, permasalahan RUPS PT Artdeco ini dimanfaatkan oleh oknum oknum internal Bjb yang tidak puas atas kepemimpinan pengurus Bjb yang sekarang dan kemudian membawanya ke pusaran hukum.

     

    "Sebetulnya ini masalah kecil. Agak aneh kalau RUPS milik yayasan kemudian masalahnya bisa mencuat ke media. Apalagi sampai berujung pada laporan kepada aparat hukum," ungkap Agung.

     

    Agung juga menyoroti adanya rekaman pembicaraan selevel Direksi Bjb yang bisa sampai ke pihak luar.

     

    "Jika ini benar,itu sangat mengkhawatirkan.Apa yang menjadi konsumsi internal atau bahkan rahasia bisa beredar ke luar.Tentu ini ada maksud maksud tertentu," ungkap Agung

     

    Agung yang bersama forumnya giat melakukan kajian terhadap BUMD BUMD milik Pemprov Jabar ini melihat di bawah Kepemimpinan Dirut Bjb yang sekarang Yuddy Renaldi, kinerja Bank pelat merah ini cukup bagus.

     

    Dalam catatan Agung, di tengah situasi sulit akibat wabah Covid-19 kinerja Bjb dinilai tetap bagus. Total Aset Bank BJB hingga Januari 2020 tercatat sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5%. sedangkan soal Net Interest Income, Bank BJB berhasil tumbuh sebesar 4,1% year on year.

     

    Terkait Fee Based Income, Bank BJB berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 26,2% year on year. Selain itu, Bank BJB juga berhasil menyalurkan kredit dengan total kredit sebesar Rp82,7 triliun. Berkaitan dengan penyaluran kredit itu, Bank BJB berhasil menjaga kualitas kredit dengan Non Performing Loan (NPL) pada level 1,58%.

     

    Dalam pengamatan Agung, dari aspek kepemimpinan Yuddy juga berhasil menjaga integritas dan profesionalitasnya.

     

    "Yuddy paham betul mengelola Bank. Kepentingan kepentingan kelompok dan kepentingan politik tidak mendapatkan ruang.Saya juga dengar ini berkat dukungan Gubernur Jabar," ungkap Agung.


    Karena sikap Yuddy dan direksi lainnya seperti ini,maka ada beberapa pihak yang merasa terganggu dan terus menerus melakukan delegitimasi agar di bawah kepemimpinan Yudi Bjb dianggap tidak berhasil.

     

    "Saya melihat ini secepatnya yang harus dibereskan oleh jajaran direksi.Yuddy harus bertindak tegas,tepat dan terukur," pungkas Agung . (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Cerita Pegawai PLN Tak Mudik Demi Amankan Listrik
    Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik
    Layanan Operasional Terbatas & Weekend Banking
    Operasi Pasar Ditarget Tuntas pada H-4 Lebaran
    KAI Operasikan 58 Perjalanan di Wilayah 2 Bandung

    Editorial



      sponsored links