free hit counter code Gara-gara Virus Corona, Laju Inflasi di Jabar Tertekan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Gara-gara Virus Corona, Laju Inflasi di Jabar Tertekan
    Gubernur Jabar M Ridwan Kamil

    Gara-gara Virus Corona, Laju Inflasi di Jabar Tertekan

    JuaraNews, Bandung – Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, wabah virus korona di Indonesia berdampak pada inflasi Jabar. Kondisi yang sama terjadi di provinsi lain, terutama untuk barang-barang impor dari Tiongkok.

     

    "Terkait inflasi kita ada tekanan karena banyak barang-barang impor dari Tiongkok. Kita beli bawang putih dari Tiongkok, termasuk bahan untuk infrastruktur terkendala juga," katanya usai membuka High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah se-Jabar di Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020).

     

    Guna mengendalikan angka inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sudah melakukan berbagai upaya -- yang masuk ke dalam program kerja pengendalian inflasi.

     

    Selain itu, dalam rapat yang dihadiri TPID dan Bappeda dari 27 kabupaten/kota se-Jabar, Emil --sapaan Ridwan Kami -- meminta semua pihak bersinergi dalam pengendalian inflasi.

     

    "Dalam High Level Meeting ini, target kami adalah sinergi dari berbagai institusi menjadi lebih kuat dengan demikian berbagai program pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan maksimal dan insyaallah inflasi dan harga-harga tetap terjaga," ucapnya.

     

    "APBD kita dorong di awal tahun supaya masyarakat bisa bergerak untuk menggeliatkan ekonomi," imbuhnya.

     

    Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar, ada beberapa faktor potensial pendorong meningkatnya inflasi di Jabar pada 2020, seperti virus korona, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, dan Pilkada serentak di delapan kabupaten/kota di Jabar.

     

    Meski demikian, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto mengatakan, ada sejumlah faktor penahan inflasi Jabar pada 2020. Salah satunya, lebih rendahnya potensi anomali iklim yang dapat mendorong stabilitas pasokan pangan utama.

     

    "Kemudian potensi turunnya harga minyak akibat stok melimpah, dan rampungnya beberapa proyek strategis di Jabar," katanya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Wasapada, Peredaran Uang Palsu Pasca Lebaran
    Pengguna KAI Comummter Naik 7% Selama Lebaran 2024
    Cerita Pegawai PLN Tak Mudik Demi Amankan Listrik
    Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik
    Layanan Operasional Terbatas & Weekend Banking

    Editorial



      sponsored links