JuaraNews, Bandung – Wacana pemerintah membangun rumah subsidi dengan luas hanya 18 meter persegi mendapat sorotan dari para arsitek dan pegiat perumahan.
Sebab, wacana pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tersebut menuai berbincang masyarakat. Dinilai rumah terlalu kecil untuk aktivitas berkeluarga.
“Ini bukan hanya soal atap dan dinding. Rumah adalah sistem kehidupan. Kalau terlalu kecil, anak-anak tidak bisa tumbuh optimal, keluarga tidak punya ruang untuk berinteraksi sehat,” kata Ketua Ikatan Arsitek Indonesia, Georgius Budi Yulianto, di De Kamasan, Bandung, Jumat (20/6/2025).
Baca Juga:17,3 Juta Pekerja Dapat Bantuan Rp300 Ribu Dari Pemerintah
Ia mengutip sejumlah studi yang menunjukkan korelasi kuat antara keterbatasan ruang hidup dan peningkatan stres, kekerasan domestik, hingga penyebaran penyakit.
Di Indonesia, ujarnya, di mana TBC masih menelan 14 nyawa per jam, kualitas hunian bukan hanya isu sosial, tetapi juga isu kesehatan publik.