JuaraNews, Bandung – Lembayung senja atau sunset, adalah istilah yang menggambarkan warna langit saat matahari terbenam.
Warna yang keluar dari cahaya lembayung biasanya berwarna jingga, orange atau kemerahan. Dengan fenomena memancarkan cahaya yang begitu indah dan mempesona.
Cahaya lembayung dapat dilihat di langit saat matahari terbenam, biasanya beberapa menit sebelum matahari tenggelam sepenuhnya di bawah horizon.
Baca Juga: Asal Usul Suku Sunda di Tatar Pasundan
Lembayung bisa di lihat dari ketinggian seperti Pantai, Bukit atau gunung, lapangan terbuka, atap bangunan tinggi, serta di daerah pedesaan dengan polusi cahaya minimal.
Warna lembayung ini sering kali di kaitkan dengan suasana hati yang sedang dalam keadaan romantis, damai, dan penuh nostalgia.
Baca Juga: Ngeri! 5 Ilmu Hitam Suku Minang Bikin Merinding
Tanda Lembayung Terjadi
Langit Berwarna Kemerahan: Cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel di atmosfer bumi menghasilkan warna merah, jingga, atau ungu pada langit saat matahari terbenam.
Waktu Menjelang Setelah Matahari Terbenam: Lembayung biasanya terlihat saat matahari terbenam, yaitu ketika matahari sudah di bawah cakrawala dan langit masih dalam transisi menuju malam, belum benar-benar gelap.
Perubahan Warna Langit Secara Bertahap: Warna langit saat matahari terbenam bisa berubah dari kuning keemasan menjadi merah jingga atau ungu, tergantung pada kondisi atmosfer dan posisi matahari.
Terjadi di Wilayah Banyak Partikel Atmosfer: Lembayung lebih sering terlihat di wilayah dengan banyak partikel debu atau polusi udara karena partikel tersebut membantu menghamburkan cahaya matahari, menciptakan warna yang lebih intens.
Baca Juga: Fantastis, Pohon Dewa Ini Tembus Harga Milliaran Rupiah per kg
Perbedaan Antara Lembayung Fajar dan Senja
Lembayung Fajar: Terjadi di pagi hari sebelum matahari terbit, di tandai dengan munculnya cahaya kemerahan di ufuk timur.
Lembayung Senja: Terjadi di sore hari setelah matahari terbenam, di tandai dengan langit berwarna jingga kemerahan. (dsp)
