free hit counter code Istilah Ngabuburit Tradisi Populer di Bulan Puasa - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Istilah Ngabuburit Tradisi Populer di Bulan Puasa
    Ilustrasi

    Istilah Ngabuburit Tradisi Populer di Bulan Puasa

    JuaraNews, Bandung - Memasuki bulan suci Ramadhan masyarakat muslim di seluruh dunia, akan melakukan berbagai kegiatan yang tidak biasa dilakukan di bulan lain.

     

    Di Indonesia salah satu tradisi yang menjadi sangat populer di bulan Ramadhan adalah "ngabuburit." Kata ngabuburit menjadi sebuah perasa yang tidak bisa dipisahkan dengan bulan Ramadhan, dan sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia.

     

    Ngabuburit pada umumnya dilakukan dengan jalan-jalan santai di waktu sore, nongkrong di tempat favorit sembari menikmati semilir angin bersama teman atau kerabat. Namun tidak banyak yang tahu dari mana asal mula istilah ngabuburit ini.

     

    Istilah ngabuburit berasal dari bahasa sunda dan mulai populer di Indonesia sekitar tahun 90-an. Kata ngabuburit berasal dari kata "Ngalantung Ngadagaon Burit" yang berarti bersantai sambil menunggu waktu sore.

     

    Dalam kamus bahasa sunda Indonesia terbitan Kemendikbud pada tahun 1985, kata burit bermakna senja, dan kata ngabuburit sebagai jalan-jalan menunggu waktu sore.

     

    Kata dari bahasa sunda ini kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia, dan dicatat secara resmi dalam Kamus besar bahasa Indonesia. Kata 'Burit' sendiri sebagai kata dasar yang bermakna 'sore' Kemudian turunannya yaitu 'ngabuburit' sebagai menunggu adzan maghrib.

     

    Waktu sore yang dimaksud merujuk pada waktu jelang berbuka puasa, di mana umat Islam menjalankan puasa sejak fajar hingga adzan maghrib tiba. Menunggu azan maghrib inilah yang identik dengan menunggu waktu sore tiba, yang disebut dengan ngabuburit.

     

    Awalnya ngabuburit dalam arti menunggu waktu sore untuk berbuka puasa tiba diisi dengan kegiatan keagamaan, mulai dari kajian tadarusan, pesantren kilat, dan kegiatan keagamaan lainnya. Namun dalam proses perjalanannya ngabuburit diisi dengan berbagai kegiatan yang makin bervariasi, mulai dari jalan-jalan sore, ke tempat wisata kuliner, hingga sekedar kumpul-kumpul dengan teman atau kerabat.

     

    Meskipun ngabuburit telah menjadi tradisi populer di Indonesia namun sebaiknya kita tidak melupakan makna puasa Ramadhan itu sendiri. Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus selama satu bulan, tetapi juga waktu yang penuh berkah untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri.

     

    Sehingga selain melakukan ngabuburit kita juga perlu memperbanyak amalan ibadah, seperti salat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kita harus dapat memanfaatkan waktu Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan meraih berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Olahraga Efektif Mengatasi Lemak Pasca Lebaran
    Tiga Daerah Berbahaya yang Kuasai Ilmu Kesaktian
    Waspadai Penyakit Khas Pascalebaran
    Cintanya Agus Mulyana Pada Vespa Tak Sekedar Hobi
    Cegah Ancaman Kesehatan Pasca Lebaran, Lakukan Ini

    Editorial