DPRD Minta Pemprov Kaji Ulang Kondisi Lingkungan
- 8 Desember 2024 | 20:20:00 WIB
DPRD Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pemetaan ulang terkait dengan kondisi lingkungan yang ada di wilayah Jawa Barat.
DPRD Jawa Barat meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan pemetaan ulang terkait dengan kondisi lingkungan yang ada di wilayah Jawa Barat.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Memasuki bulan suci Ramadhan masyarakat muslim di seluruh dunia, akan melakukan berbagai kegiatan yang tidak biasa dilakukan di bulan lain.
Di Indonesia salah satu tradisi yang menjadi sangat populer di bulan Ramadhan adalah "ngabuburit." Kata ngabuburit menjadi sebuah perasa yang tidak bisa dipisahkan dengan bulan Ramadhan, dan sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Ngabuburit pada umumnya dilakukan dengan jalan-jalan santai di waktu sore, nongkrong di tempat favorit sembari menikmati semilir angin bersama teman atau kerabat. Namun tidak banyak yang tahu dari mana asal mula istilah ngabuburit ini.
Istilah ngabuburit berasal dari bahasa sunda dan mulai populer di Indonesia sekitar tahun 90-an. Kata ngabuburit berasal dari kata "Ngalantung Ngadagaon Burit" yang berarti bersantai sambil menunggu waktu sore.
Dalam kamus bahasa sunda Indonesia terbitan Kemendikbud pada tahun 1985, kata burit bermakna senja, dan kata ngabuburit sebagai jalan-jalan menunggu waktu sore.
Kata dari bahasa sunda ini kemudian diserap menjadi bahasa Indonesia, dan dicatat secara resmi dalam Kamus besar bahasa Indonesia. Kata 'Burit' sendiri sebagai kata dasar yang bermakna 'sore' Kemudian turunannya yaitu 'ngabuburit' sebagai menunggu adzan maghrib.
Waktu sore yang dimaksud merujuk pada waktu jelang berbuka puasa, di mana umat Islam menjalankan puasa sejak fajar hingga adzan maghrib tiba. Menunggu azan maghrib inilah yang identik dengan menunggu waktu sore tiba, yang disebut dengan ngabuburit.
Awalnya ngabuburit dalam arti menunggu waktu sore untuk berbuka puasa tiba diisi dengan kegiatan keagamaan, mulai dari kajian tadarusan, pesantren kilat, dan kegiatan keagamaan lainnya. Namun dalam proses perjalanannya ngabuburit diisi dengan berbagai kegiatan yang makin bervariasi, mulai dari jalan-jalan sore, ke tempat wisata kuliner, hingga sekedar kumpul-kumpul dengan teman atau kerabat.
Meskipun ngabuburit telah menjadi tradisi populer di Indonesia namun sebaiknya kita tidak melupakan makna puasa Ramadhan itu sendiri. Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus selama satu bulan, tetapi juga waktu yang penuh berkah untuk berintrospeksi dan memperbaiki diri.
Sehingga selain melakukan ngabuburit kita juga perlu memperbanyak amalan ibadah, seperti salat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kita harus dapat memanfaatkan waktu Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan meraih berkah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. (*)
Rdsp
0 KomentarMERCURE Bandung Setiabudi resmi memperkenalkan Hardy’s Wine Shop sebagai destinasi terbaru bagi para pecinta Selengkapnya..
BANDUNG dengan segala kreativitasnya menghadirkan banyak kafe yang unik dan memikat Selengkapnya..
PRESENTER sekaligus artis Gilang Dirga merilis lagu baru berjudul Lembang dan Selengkapnya..
TERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MERCURE Bandung Setiabudi resmi memperkenalkan Hardy’s Wine Shop sebagai destinasi terbaru bagi para pecinta wine.
MERCURE Bandung Setiabudi resmi memperkenalkan Hardy’s Wine Shop sebagai destinasi terbaru bagi para pecinta wine.