Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung dijadikan percontohan nasional dalam pengelolaan digitalisasi pertanian.
Korporatisasi pertanian digital dalam mendukung rantai ekosistem halal value chain berbasis koperasi pesantren ini diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (22/3/2022).
"Kita ingin jadikan permodelan ini pilot project bagi seluruh pesantren-pesantren di Indonesia," ujar Wapres.
Pilot project pengembangan ekosistem rantai nilai halal di Ponpes Al-Ittifaq ini antara lain dilakukan melalui Integrated Farming with Technology and Information (Infratani), packing house, dan platform virtual market Alifmart yang merupakan upaya mendorong ketahanan pangan berbasis kemandirian ekonomi pondok pesantren.
Wapres menuturkan, dalam penerapan digitalisasinya Ponpes Al-Ittifaq sudah mengadopsi teknologi di berbagai negara sehingga produknya berstandard internasional.
"Di antaranya teknologi negara Belanda dan Jepang sehingga produknya pun berstandar internasional," kata Ma'ruf Amin.
Al-Ittifaq juga akan dijadikan pusat pelatihan digitalisasi pertanian bagi pesantren lainnya. Menurut Wapres, saat ini pesantren tak hanya jadi pusat pendidikan agama namun juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Saya bersyukur Kopontren Al-Ittifaq saat ini mampu memberdayakan 270 orang petani, saya harap jumlah petani yang tergabung dalam korporasi ini semakin bertambah," harap Wapres.
Sebelumnya, Ponpes Al-Ittifaq juga menjadi pionir dalam program kemandirian ekonomi pesantren yang digagas Gubernur Jabar Ridwan Kamil yaitu One Pesantren One Product (OPOP).
Gubernur mengatakan, selama 3 tahun program OPOP ini berjalan sudah ada 3.000 pesantren di Jabar yang kini memiliki bisnis sendiri. Bahkan 17 persennya sudah berbasis digital.
"Selama 3 tahun arahan Pak Wapres sudah kami laksanakan sehingga pesantren-pesantren yang punya bisnis sudah lebih dari 3 ribu, 17 persennya sudah digital dengan Internet of Things (IoT) termasuk yang terbesar di Al-Ittifaq," ujar Ridwan Kamil.
Ia mengatakan, pemberdayaan ekonomi pesantren tak bisa dipandang sebelah mata. Al-Ittifaq yang notabene bukan korporasi besar mampu membuktikannya hingga sukses bertaraf internasional.
"Jangan anggap remeh ekonomi pesantren, Al-Ittifaq ini sudah kelas dunia kerjas amanya sudah dengan Jepang, Belanda, dan ini bukanlah korporasi besar," katanya.
Untuk Ponpes lainnya di Jabar, Kang Emil berharap bisa bekerja sama dengan Al-Ittifaq dalam memasarkan produk-produk pesantren dengan pola satu pintu. Selanjutnya, Al-Ittifaq yang sudah punya pengalaman akan bernegosiasi dengan pasar.
"Untuk Ponpes yang kecil-kecil nanti dimentori dan difasilitasi penjualannya via Al-Ittifaq karena kalau dari pesantren langsung ke pasar banyak dinamika yang akhirnya merugikan, jadi mending satu pintu Al-Ittifaq yang nanti akan bernegosiasi dengan pasar," tuturnya.
"Kedepannya seluruh pesantren diharapkan punya model bisnis seperti Al-Ittifaq," pungkas Emil. (*)
jn
0 KomentarBANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
Transaksi non-tunai kini semakin menjadi bagian esensial dalam pengelolaan keuangan, baik di sektor publik maupun Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.