free hit counter code Sering Bikin Soundtrack Film, Melly Goeslaw Malah Larang Anto Hoed Baca Skrip - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Sering Bikin Soundtrack Film, Melly Goeslaw Malah Larang Anto Hoed Baca Skrip
    Melly Goeslaw

    Sering Bikin Soundtrack Film, Melly Goeslaw Malah Larang Anto Hoed Baca Skrip

    • Jumat, 12 Februari 2021 | 22:44:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung –  Penyanyi Melly Goeslaw tak hanya piawai menyanyikan lagu, namun ia sangat jago dalam menciptakan soundtrack film. Banyak film dan lagunya melejit digarap oleh Melly dan suaminya, Anto Hoed. Salah satunya adalah lagu-lagu yang ada dalam film Ada Apa Dengan Cinta, baik AADC maupun AADC2.

     

    Kepada Piyu dan Yoyo dalam program Padi Sang Penghibur yang ditayangkan NET, Meli berkisah bahwa ia harus membaca naskah skrip sampai berkali-kali untuk membuat lirik lagu soundtrack. “Lirik-lirik dibuat dengan berkali-kali membaca skrip. Kebetulan aku memang senang baca skrip,” kata Melly.

     

    Sedangkan sang suami, Anto Hoed, dibiarkan menggarap musiknya. Hal itu dimaksudkan agar Anto lebih memiliki imajinasi untuk musik yang dibuatnya. “Mas Anto nggak usah baca skrip. Jadi dia punya imaginasi,” katanya.

     

    Ditanya Piyu apakah musik dan film selalu nyambung, Melly mengungkapkan kalau prosesnya terlibat dari awal selalu nyambung. Tapi, katanya, dalam beberapa kasus ada pula yang tak nyambungnya. Lho kok bisa? (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pelataran Bandung Suguhkan Fasilitas Istimewa
    Paket Unlimited Smartfren, Harga Mulai Rp9 Ribuan
    Superadventure Prima 4x4 Challenge Tampil Memukau
    Manjakan Penikmat The Papandayan Jazz Fest 2024
    Merek Fashion Lokal yang Stylish & Terjangkau

    Editorial