Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
- 24 November 2024 | 08:13:00 WIB
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja yang juga Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan, ekonomi Jabar triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 3,37 persen.
Menurutnya, secara tahunan, ekonomi Jabar pada triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan yaitu minus 4,08 persen.
"Mudah-mudahan nanti di triwulan keempat Jabar bisa terus meningkatkan lagi (pertumbuhan ekonominya)," kata Setiawan di Kota Bandung, Selasa (9/11/2020).
Adapun berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jabar, implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sejak Juli 2020 mendorong dibukanya kembali kegiatan usaha yang berdampak pada perbaikan kinerja lapangan usaha di Jabar, seperti sektor industri pengolahan, perdagangan, transportasi, dan penyediaan akomodasi.
Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan masyarakat pulih secara perlahan sehingga dapat mendorong konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, masih berlanjutnya realisasi investasi pada triwulan IlI-2020 mendorong pertumbuhan ekonomi Jabar.
"Dan saat ini sedang dilakukan beberapa skenario untuk meningkatkan perekonomian Jabar, tapi di sisi lain tetap untuk penanganan kesehatan menjadi yang utama," tambah Setiawan.
Beberapa skenario yang dimaksud antara lain meningkatkan iklim aktivitas ekonomi yang aman di wilayah industri Jabar serta memanfaatkan secara maksimal dana pinjaman daerah khususnya untuk
infrastruktur yang bersifat padat karya.
Selain memaparkan perkembangan ekonomi di Jabar, Setiawan juga melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di Jabar. Dari data periode 2-8 November 2020, terdapat tiga daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar.
"Zona Risiko Tinggi minggu ini di Jawa Barat ada tiga kabupaten/kota, yaitu Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang," ucap Setiawan.
Untuk Zona Oranye (Risiko Sedang) ada 17 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bogor, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Subang, Purwakarta, Bandung Barat, Pangandaran, serta Kota Bogor, Bandung, Cirebon, Depok, dan Cimahi.
Sementara untuk Zona Kuning (Risiko Rendah) ada tujuh kabupaten/kota yaitu Kabupaten Cianjur, Garut, Sumedang, Indramayu, serta Kota Sukabumi, Tasikmalaya, dan Banjar.
"Tentu saja perlu upaya bersama untuk bisa menekan (level kewaspadaan). Namun Jabar pun bisa meningkatkan dari Risiko Sedang menjadi Risiko Rendah cukup banyak. Semoga kami bisa terus meningkatkan cakupan dari Risiko Rendah ini," kata Setiawan. (*)
bas
0 KomentarAKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian Selengkapnya..
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
AKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian gemilang.
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.