Pegadaian Kanwil X Jabar Berbagi 200 Sembako
- 25 Maret 2025 | 22:18:00 WIB
PEGADAIAN Kanwil X Jabar melalui kantor area menggelar aksi sosial dengan membagikan 200 paket sembako kepada panti asuhan dan panti jompo yang membutuhkan.
PEGADAIAN Kanwil X Jabar melalui kantor area menggelar aksi sosial dengan membagikan 200 paket sembako kepada panti asuhan dan panti jompo yang membutuhkan.
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
JuaraNews, Bandung – Film pendek “Tilik” tiba-tiba menjadi viral. Film yang diunggah di Youtube akun Ravacana Films pada 17 Agustus 2020 kini sudah dilihat lebih 10 juta penonton.
Di jagat sosmed pun film ini menjadi perbincangan netizen. Beberapa akun membahas dan mengapresiasai dengan berbagai sudut pandang. Kritik dan pujian pun meluncur di dunia maya.
Kritik diberikan karena film dibuat seakan-akan kontraproduktif dengan tujuan awal yang ingin mengkoreksi pergunjingan ataupun berita hoaks, ternyata di akhir cerita dilegimasi dengan ending yang seakan mendukung pergunjingan itu. Pujian diberikan karena film pendek ini secara sederhana menunjukan sterotif kondisi bangsa ini yang realistis.
Film “Tilik” bercerita tentang sekelompok ibu-ibu yang ingin menengok Bu Lurah yang tengah dirawat di rumah sakit. Mereka pergi dari desa dengan menggunakan truk, yang disewa untuk mengantarkan ke rumah sakit.
Di perjalanan, pergunjingan dimulai. Yang diperbincangkan adalah sosok Dian, perempuan yang ditenggarai pacar anaknya Bu Lurah, tokoh yang akan ditengok dalam cerita tersebut. Dian adalah perempuan berumur belum menikah karena ia ingin berkarir lebih dahulu. Dian pula digambarkan sebagai sosok yang nakal dan suka bermain laki-laki.
Dian disebut-sebut sebagai pacar anaknya Bu Lurah, yang juga tengah menjaga di rumah sakit. Ceritanya memang sederhana. Namun soal pergunjingan itu yang menjadi perbincangan di sosial media. Sosok Bu Tejo menjadi pemantik terciptanya gosif, yang subjeknya adalah figure Dian tadi.
Pergunjingan terus-menerus terjadi sepanjang perjalanan. Namun sutradara Wahyu Agung Prasetyo membuat segmen dengan berbagai penggalan yang cukup menarik, seperti ibu-ibu kebelet pipis, kode untuk duduk menghindari polisi, sampai kendaraan harus diberhentikan polisi.
Soal pergunjingan ini yang menjadi daya Tarik karena direkam seakan-akan mengakui realitas kebanyakan yang terjadi di masyarakat. Hal ini pula yang membuat tagar #bubejo ikut menjadi pembicaraan di sosial media, mengikuti tagar#Tilik.
Di bagian akhir, film pendek produksi 2018 ini membuat adegan Dian yang menjadi bahan gunjingan ibu-ibu masuk ke dalam sebuah mobil sedan dan mengeluh kepada seorang pria berumur. Siapa bapak-bapak itu, tak ada penjelasan. Penonton dibiarkan sendiri menebak!
Berikut adalah film pendek Tilik produksi Ravacana Films. (*)
EVENT penutupan Coklat Kita Ngabuburit sukses digelar di Alun-alun Ciamis dengan penampilan grup musik wali band. Warga Ciamis Selengkapnya..
SUPERFRIENDS secara serentak menggelar Buka Bersama (Bukber) di 15 kota dan kabupaten di Jawa Selengkapnya..
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu Selengkapnya..
MENU takjil buka puasa sering menjadi perbincangan khususnya jelang berbuka puasa Selengkapnya..
YAYASAN Kesejahteraan Pegawai (YKP) bank bjb meresmikan Klinik Pratama Easycare di Bandung pada 26 Februari Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
EVENT penutupan Coklat Kita Ngabuburit sukses digelar di Alun-alun Ciamis dengan penampilan grup musik wali band. Warga Ciamis