JuaraNews, Bandung – Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka memberikan perhatian terhadap kasus sengketa lahan di SMAN 1 Bandung.
Rieke juga mendesak Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung untuk segera membentuk tim independen yang dapat menyelidiki potensi pelanggaran kode etik dalam penanganan sengketa lahan.
Ia menilai bahwa persoalan sengketa lahan di SMAN 1 Bandung bukan sekadar konflik kepemilikan aset, melainkan telah menjelma menjadi isu nasional yang menyentuh fondasi pendidikan negeri.
“Berapa banyak lagi sekolah negeri yang akan digusur ke depan jika negara kalah? Ini pertaruhan besar bagi masa depan anak-anak kita,” ujarnya, di SMAN Bandung, Minggu (15/6/2025).
Baca Juga:Pendidikan Terancam! Alumni 87 Menggugat untuk SMANSA
Lebih lanjut, Rieke menegaskan bahwa menyelamatkan SMANSA berarti menyelamatkan masa depan pendidikan di Jawa Barat dan Indonesia.
“Bagi saya, menyelamatkan SMANSA berarti menyelamatkan Jawa Barat, menyelamatkan anak-anak Indonesia,” tutup Rieke.
Baca Juga:6 Tahun Pacaran, Al Ghazali dan Alyssa Daguise Resmi Menikah
Apresiasi Langkah Gubernur Jabar
Rieke juga menyampaikan apresiasi terhadap langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang telah membentuk tim khusus untuk mengawal perjuangan hukum SMANSA. Ia menyebut tindakan itu sebagai simbol keberanian dan keberpihakan pada pendidikan.
“Bagi saya, menyelamatkan SMANSA berarti menyelamatkan Jawa Barat, menyelamatkan anak-anak Indonesia,” ucap Rieke Diah Pitaloka. (Bas)