IBS Foundation Buka Santriversary di Tunas Quran, Dorong Kemandirian Pangan Santri

IBS Foundation resmi membuka rangkaian Santriversary pada Rabu (26/11/2025) di Pondok Pesantren Tunas Quran, Kabupaten Bandung. 

JuaraNews, Bandung – IBS Foundation resmi membuka rangkaian Santriversary dengan penuh antusias pada Rabu (26/11/2025) di Pondok Pesantren Tunas Quran, Kabupaten Bandung.

Agenda ini menjadi bentuk perayaan Hari Santri Nasional 2025 sekaligus langkah konkret mendorong penguatan ekonomi berbasis pangan di lingkungan pesantren.

Ketua Yayasan IBS Foundation Riki Haryadi menegaskan, Santriversary bukan sekadar agenda seremonial. Program ini dirancang sebagai ruang belajar yang menghadirkan keseimbangan antara ilmu agama dan keterampilan praktis.

Baca Juga: IBS Foundation Suarakan Solidaritas untuk Palestina Lewat Voices for Gaza

“Acara ini bukan hanya sekadar acara, tapi kami berharap santri di sini benar-benar berdaya, santri yang benar-benar jadi inspirasi,” ujarnya dalam sambutan.

Kegiatan hari pertama juga dihadiri Direktur LAZ IBS Foundation, Faisal Hanafi, serta perwakilan santri dari lima pesantren lain di Kabupaten Bandung:

  • Pondok Indonesia Berkah
  • Pesantren Kampung Quran Cendikia
  • Daarul Maghfirah Akhwat
  • Pondok Khairun Amaliyah
  • Pondok Al-Furqan.

Kehadiran mereka menegaskan semangat kolaborasi lintas pesantren dalam mengembangkan kemandirian pangan.

Baca Juga: Ribuan Massa Padati Aksi Bela Palestina di Bandung

Puncak sesi edukasi hadir melalui workshop “Urban Farming Santripreneur” yang dipandu Ilham M. Reza, penggerak petani gen Z dari Nusan Tani. Ilham memaparkan pentingnya pemberdayaan pangan di pesantren sebagai fondasi kesejahteraan santri.

“Harapannya ada kemandirian pangan karena pondok adalah tempat tumbuh dan belajar. Pertumbuhan itu berpengaruh dari makanan, harapannya santri dan pembina mendapatkan makanan terbaik dari hasil mereka sendiri,” jelasnya.

Ia menekankan program ini harus berkelanjutan, mulai dari implementasi hingga pendampingan.

Baca Juga: Lewat Silatusantren, Coklat Kita Edukasi Santri Kelola Sampah Jadi Bernilai

Praktik Lapangan Lewat Empat Pos

Para peserta tak hanya menerima materi, tetapi juga langsung terjun ke area praktik yang dibagi menjadi empat pos:

  • Sheep Station (peternakan domba),
  • Quack Spot (budidaya unggas),
  • Hydro Corner (pertanian hidroponik),
  • Root Zone (penanaman tanaman akar).

Konsep ini menghadirkan pembelajaran holistik. Para santri diajak memahami proses bercocok tanam, perawatan hewan, hingga manajemen hasil panen.

Bunda Hartanti, pembina Pondok Pesantren Tunas Quran, menyebut aktivitas bertani dan beternak sudah menjadi rutinitas santri. Bahkan telah masuk dalam kurikulum pesantren.

Baca Juga: Coklat Kita Silatusantren Ajak Pesantren Nurul Anwar Mubtadi’ien Kelola Sampah Bernilai Ekonomis

“Dari sisi manajemen, program pemberdayaan ini sudah berjalan baik,” tuturnya.

Tunas Quran sendiri merupakan pondok binaan IBS Foundation yang telah memanfaatkan hasil budidaya sayuran untuk kebutuhan dapur pesantren. Langkah tersebut menjadi bukti nyata kontribusi IBS Foundation dalam mendorong pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat akar rumput.

Rangkaian Dilanjutkan pada 29 November

Santriversary akan berlanjut pada 29 November 2025 dengan konsep lebih santai namun tetap edukatif. Kegiatan direncanakan meliputi permainan interaktif, sharing session, penghargaan santri berprestasi, hingga penampilan musik edcoustic.

IBS Foundation berharap seluruh rangkaian ini menjadi wadah kolaborasi dan inspirasi, tidak hanya bagi para santri tetapi juga komunitas pesantren secara luas.

Lewat gerakan konkret pemberdayaan, pesantren berperan aktif sebagai motor perubahan sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa. (dsp)