JuaraNews, Bandung – BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Barat bersama Kantor Cabang Bandung Suci berpartisipasi aktif dalam kegiatan Aktivasi Pilot Project ‘Berdaya Bersama’.
Acara’ yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat berlangsung di kawasan Braga Pendek, Kota Bandung, Sabtu (21/6/2026).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program ‘Perintis Berdaya’ yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat melalui standarisasi pelatihan dan pendampingan usaha. Dalam kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan hadir sebagai partisipan dengan membuka booth layanan dan melakukan sosialisasi manfaat program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sosialisasi ditujukan kepada masyarakat yang hadir, khususnya pelaku UMKM, wirausaha muda, dan komunitas pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Klaim JHT hingga Rp15 Juta lewat Aplikasi JMO
Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat BPJS Ketenagakerjaan Kunto Wibowo menyampaikan, partisipasi BPJS Ketenagakerjaan dalam kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui perlindungan jaminan sosial.
“Kami menyambut baik inisiatif kolaboratif ini karena sejalan dengan misi kami dalam memperluas cakupan perlindungan bagi para pekerja informal, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku ekonomi akar rumput juga mendapatkan akses terhadap jaminan sosial yang layak,” ujar Kunto.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan Santuni Keluarga PMI Musthakfirin
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar, serta Direktur Perencanaan Strategis dan TI BPJS Ketenagakerjaan Zainudin. Keduanya memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pemberdayaan masyarakat berbasis kolaborasi lintas sektor ini.
“Melalui partisipasi pada kegiatan ini, BPJS Ketenagakerjaan berharap semakin banyak masyarakat sadar akan pentingnya perlindungan sosial bagi keberlanjutan usaha dan kesejahteraan pekerja secara menyeluruh,” tutup Kunto.
Baca Juga: 17,3 Juta Pekerja Dapat Bantuan Rp300 Ribu Dari Pemerintah
65 Pelaku Usaha Kreatif Ikuti Bazzar Berdaya Bersama
Kegiatan ‘Berdaya Bersama’ tersebut di ikuti 65 pelaku usaha kreatif. Sebelumnya, mereka telah mengikuti tahapan Bootcamp atau pelatihan mulai 18 hingga 20 Juni 2025.
Selama 3 hari, para peserta di bimbing dan di berikan materi oleh para mentor profesional yang berasal dari 11 perusahaan ternama di Indonesia. Selanjutnya mereka mengikuti bazzar produk di kawasan di acara Berdaya Bersama tersebut.
Baca Juga: Pegadaian Jabar Dorong UMKM Lebih Tangguh dan Mandiri
Pada kesempatan ini, Menko PM Muhaimin Iskandar mengapresiasi jalannya program Berdaya Bersama. Cak Imin berpesan agar pelatihan seperti ini tak sekadar ajang seremonial. Tapi harus terstandar dan bisa berdampak nyata. Menurutnya, pelatihan harus di sesuaikan dengan tantangan zaman dan kebutuhan usaha. Agar pemberdayaan tak berhenti di pelatihan, tapi berlanjut menjadi pemberdayaan.
“Kita harus serius memastikan standar tinggi untuk semua pelatihan dan pendampingan UMKM. Kalau tidak, kita hanya akan buang-buang anggaran. Mengulang masalah lama dan sulit mengentaskan kemiskinan,” ucap Cak Imin.
Baca Juga: Bandung Salawasna Bangun Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Unisba
Sebagai bagian dari kegiatan, Menko PM RI juga menghadiri sesi dialog bersama Billy Boen selaku CEO Young on Top. Menko PM juga berdiskusi langsung dengan pelaku usaha, tamu undangan, serta masyarakat umum untuk merespons beragam tantangan terkait sektor idustri kreatif.
“Pemberdayaan ekonomi tidak bisa berjalan secara sepihak. Di perlukan ruang dialog yang setara, di mana pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat saling mendengar dan membangun solusi bersama,” ujar Cak Imin. (den)