free hit counter code Komunitas Flora Marta Olah Limbah Kulit Kentang - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Komunitas Flora Marta Olah Limbah Kulit Kentang

    Komunitas Flora Marta Olah Limbah Kulit Kentang

    • Jumat, 18 Oktober 2024 | 01:48:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung -- Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dipimpin oleh Maiyaliza, dosen Manajemen Universitas Swadaya Gunung Djati, bersama Ida Ri’aeni dari Universitas Muhammadiyah Cirebon dan Linda dari Universitas Swadaya Gunung Djati, meluncurkan inisiatif inovatif untuk mengolah limbah kulit kentang menjadi cemilan bernutrisi.

     

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan bahan makanan yang sering diabaikan. Program ini merupakan bagian dari PKM Kemdikbud ristekdikti tahun 2024 yang melibatkan dosen lintas perguruan tinggi.

     

    Tim pengusul terdiri dari dosen-dosen lintas bidang: Maiyaliza (Ketua), Ida Ri’aeni, dan Linda. Mereka berkolaborasi dengan Komunitas Ibu-Ibu Rumah Tangga Flora Marta di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mertasinga, yang terletak di pesisir Laut Jawa.

     

    Dengan populasi sekitar 3.386 jiwa, desa ini didominasi oleh penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan pedagang. Inisiatif ini diluncurkan sebagai bagian dari program PKM yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, dengan target keberlanjutan yang akan terus dievaluasi.

     

    Kulit kentang sering dianggap limbah, padahal kaya nutrisi dan memiliki potensi ekonomi. Program ini bertujuan untuk mengubah persepsi masyarakat tentang kulit kentang, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai pengolahan makanan, serta memperkuat perekonomian komunitas.

     

    Melalui pelatihan dan sosialisasi, tim pengusul akan memberikan edukasi tentang teknik pengolahan kulit kentang menjadi cemilan lezat.

     

    Program ini juga mencakup pendampingan dalam pemasaran produk, akses sumber daya, serta dukungan terhadap tantangan sosial dan budaya yang ada di komunitas. Produk yang dihasilkan adalah KULTANG BALADO (untuk produk kulit kentang) dan KRITANG LEZATO (untuk produk keripik dari umbi kentang).

     

    Pendampingan dimulai dengan Sosialisasi, tentang pengetahuan teknis tentang cara pengemasan dan branding melalui penamaan produk, hingga pengajuan sertifikasi halal dan P-IRT.

     

    Dengan langkah inovatif ini, PKM Komunitas Flora Marta tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui konsep zero waste. Diharapkan, program ini dapat berlanjut dan memberi manfaat yang lebih luas bagi masyarakat di masa depan.

     

    Kegiatan PKM ini juga melibatkan 4 (empat) orang Mahasiswa yang membantu pelaksanaan kegiatan sejak awal hingga akhir pelaksanaan PKM. Mahasiswa akan membantu dalam proses survei, sekretariat administrasi, juga pelaksanaan kegiatan di lapangan.

     

    Mahasiswa juga akan dilibatkan dalam karya tulis ilmiah yang dibuat berdasarkan kegiatan ini. Dengan terjunnya mahasiswa langsung ke tengah-tengah masyarakat diharapkan mahasiswa mendapat bekal ketrampilan baik soft skill maupun hard skill yang mungkin belum didapatkan di kampus.

     

    Keterlibatan mahasiswa dalam PKM ini akan direkognisi dalam 3 mata kuliah pilihan yang belum ditempuh mahasiswa sebesar 7 sks.(***)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Terkait


    Berita Lainnya


    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
    bank bjb Dukung Ekonomi Desa

    Editorial



      sponsored links