Jadwal Pekan 13: Persaingan Papan Atas Makin Ketat
- 6 Desember 2024 | 06:00:00 WIB
KOMPETISI Liga 1 2024-2025 memasuki Pekan 13 yang akan dimulai Jumat (6/12/2024) sore ini hingga Senin (9/12/2024) malam.
KOMPETISI Liga 1 2024-2025 memasuki Pekan 13 yang akan dimulai Jumat (6/12/2024) sore ini hingga Senin (9/12/2024) malam.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum melepas penyaluran bantuan sosial (bansos) dari Pemprov Jabar Tahap 3 di Kantor Pos Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (27/10/2020).
Bansos Provinsi Tahap 3 hari ini disalurkan secara serentak di 27 kabupaten/kota se-Jabar. Total jumlah penerima bansos provinsi tahap tiga sebanyak 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.
Wagub Uu mengatakan, terdapat perubahan nominal bansos Pemprov Jabar Tahap 3 ini. Dari sembako senilai Rp350 ribu menjadi Rp250 ribu dan uang tunai dari Rp150 ribu menjadi Rp100 ribu. Sehingga, total nominal Bansos Provinsi Tahap 3 adalah Rp350 ribu.
"Pada bansos kali ini (tahap tiga) uang tunai jadi Rp100 ribu dan sembako jadi Rp250 ribu, totalnya Rp350 ribu," kata Uu.
Uu menjelaskan, nominal Bansos Provinsi Tahap 3 ini berbeda karena penambahan KRTS dari 1,3 juta menjadi 1,9 juta, sementara APBD Provinsi Jabar pun semakin terbatas.
"Sekarang sampai 1,9 juta lebih, konsekuensinya (nominal bansos) disesuaikan nominalnya untuk pemerataan," tutur Uu.
Di pun berujar bahwa Pemprov Jabar tidak bisa mengambil kebijakan pengalihan dana dari anggaran lain untuk Bansos Provinsi karena berbenturan dengan kepentingan penanggulangan Covid-19 lainnya, seperti penguatan fasilitas layanan kesehatan dan pemulihan ekonomi daerah.
Dia pun berharap, masyarakat dapat memaklumi kebijakan Bansos Provinsi Tahap 3 ini. "Artinya memang dalam menanggulangi pandemi (COVID-19) ini, Pemda Provinsi Jabar bukan berfokus kepada bansos saja," ucap Uu.
Untuk diketahui, Pemprov Jabar bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan memanfaatkan aplikasi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar) dalam proses pembersihan data penerima sehingga tidak akan ada data ganda atau KRTS yang menerima bansos dua kali.
Di tahap tiga ini, 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek (Kota/Kabupaten Bogor, Kota/Kabupaten Bekasi, dan Kota Depok) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat).
Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kabupaten Bandung (9,26 persen), Kabupaten Bogor (7,55 persen), KBB (6,32 persen), dan Kabupaten Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.
Dalam start penyaluran bansos provinsi serentak se-27 kabupaten/kota pada Selasa (27/10) ini, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja serta kepala dinas terkait turut melepas penyaluran di Kantor Pos Garut, Kabupaten Garut.
Isi Paket Bansos Provinsi Tahap 3
Uang Tunai Rp100 ribu
Sembako senilai Rp250 ribu
- Sarden 155 gram sebanyak 5/4 kaleng,
- Kornet 1 kaleng besar/2 kaleng kecil
- Minyak goreng 1 liter
- Beras 5 kg
- Susu 5 pcs
- Vitamin C 1 paket,
- Gula pasir 1 kg,
- Garam 500 gram,
- Masker 4 pcs. (*)
Oleh: JuaraNews / jar
0 KomentarAKSI korporasi bank bjb kembali mencatatkan pencapaian Selengkapnya..
BANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.