JuaraNews, Bandung – Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Saeful Bachri, kembali menyoroti urgensi hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Menurutnya, hilirisasi bukan sekadar jargon pembangunan, melainkan kebutuhan nyata agar hasil produksi pertanian dapat terserap optimal oleh sektor industri.
Baca Juga:Program MBG Dongkrak Ekonomi Desa, Saeful Bachri Minta Warga Aktif di Rantai Pasok
Saeful menilai Jawa Barat memiliki dua kekuatan besar yang seharusnya mampu saling menopang, kekayaan sumber daya alam serta keberadaan ribuan industri pengolahan. Namun hingga kini, kedua sektor tersebut belum terhubung dengan baik.
Kondisi ini memunculkan ironi tersendiri karena banyak industri pangan dan pakan ternak di Jabar masih mengandalkan pasokan bahan baku dari luar daerah.
“Pemprov Jabar harus membuka jalur agar industri memanfaatkan bahan baku dari petani lokal. Contohnya industri pakan ternak yang butuh jutaan ton jagung setiap tahun. Ini peluang besar bagi petani kita,” ujar Saeful Bachri di Bandung. (15/11/2025) lalu
Baca Juga:Ratnawati Tegaskan Komitmen Perjuangkan Petani Jabar
Ia menegaskan bahwa persoalan mendasar terletak pada minimnya link and match antara kebutuhan industri dengan kapasitas produksi petani. Ketidakterhubungan itu membuat petani masih bergantung pada tengkulak yang kerap memainkan harga.
Baca Juga:Kesejahteraan Petani Jadi Sorotan DPRD Jabar di Tengah Gencarnya Pembangunan Infrastruktur
Menurut Saeful, pemerintah daerah cukup menyediakan dukungan dasar seperti bibit, pupuk, pendampingan, dan kepastian serapan dari industri. Jika jaminan harga dan pembeli tersedia, ia meyakini petani akan mampu meningkatkan produktivitas sekaligus memperkuat rantai pasok dalam daerah.
“Begitu industrinya siap menyerap, petani akan berani meningkatkan produksi. Di sinilah kuncinya. Hilirisasi bukan hanya soal teknologi, tapi soal kepastian ekonomi bagi para pelaku di lapangan,” tandasnya.
Baca Juga:Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Saeful berharap Pemprov Jabar segera menyusun langkah konkret agar sektor pertanian dan industri lokal benar-benar terintegrasi, sehingga kesejahteraan petani tidak lagi bergantung pada fluktuasi pasar yang tidak berpihak. (Abd)







