Saeful Bachri Dorong Dinas Koperasi Latih Pengurus KMP

Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrat, Saeful Bachri menggelar reses III DPRD Jawa Barat tahun sidang 2024-2025
Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Demokrat, Saeful Bachri. (Foto:JuaraNews)

JuaraNews, Bandung – Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Saeful Bachri mendorong Dinas Koperasi di Kabupaten/Kota memberikan pelatihan kepada pengelolaan Koperasi Merah Putih (KMP).

Menurutnya, pelatihan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) untuk para pengelolaan KMP penting guna mensukseskan salah program presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga:Saeful Bachri: Dukung Program Koperasi Merah Putih, Tekankan Penguatan SDM

“Saya minta, mendorong Dinas Koperasi provinsi, kota, dan kabupaten melatih sumber daya manusianya,” kata Saeful, Sabtu (23/8/2025).

Ia tak ingin program KMP dengan biaya Rp3 miliar per desa maupun kelurahan itu gagal. Pelatihan bagi pengurus KMP ini sebaiknya meliputi pertanggungjawaban, administrasi, serta peningkatan akuntabilitas keuangan.

“Jadi tidak hanya program yang bagus, dana yang besar, tapi penguatan sumber daya manusianya harus ada yang bertanggung jawab untuk melatih dan mendidik,” ucapnya.

Politisi Partai Demokrat ini menyebut, pelatihan bagi pengurus KMP bisa Dinas Koperasi provinsi maupun kabupaten/kota secara bertahap.

Misalkan, tahun ini berapa pengurus dari total 5.957 KMP di Jawa Barat. Sehingga, ketika mendapat kucuran dan besar, mereka tidak bingung untuk mengelola.

“Mohon maaf mengelola uang Rp3 miliar, kadang-kadang ya, biasa ngelola uang kecil tiba-tiba uang besar, kalau tidak punya ilmunya, tidak punya rasa untuk membesarkan koperasi ini ya agak susah ke depannya gitu,” tuturnya.

Apabila, sudah ada pelatihan bagi pengurus KMP, kebingungan untuk mengelola dan Rp3 miliar ini terminimalisir. Mengingat, masyarakat sudah banyak yang menunggu pengembangan bisnis maupun inovasi dari pengurus KMP.

Baca Juga:HUT ke-80 Jawa Barat, Saeful Bachri: Semoga Semakin Maju

“Sayang kan masyarakat menunggu. Karena plafonnya ada, barangnya dan produknya ada, tinggal sumber daya manusianya,” ujarnya. (Bas)