Kamis, Juni 12, 2025

TERKINI

Bupati Bandung: Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Ada Mekanismenya

JUARANEWS – Bupati Bandung Dadang Supriatna menolak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa nakal ke barak Militer.

Sejauh ini, siswa SMP maupun SMA di Kabupaten Bandung, belum ada yang dikirim ke barak militer. Sesuai dengan keinginan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Menurutnya, untuk melakukan pembinaan, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung memiliki mekanisme tersendiri dan tidak serta merta langsung dibawa ke barak mililter.

BACA JUGA: Jawa Barat jadi Pengguna Judi Online Tertinggi di 2025!

“Jadi, sampai sekarang ini Kabupaten Bandung dan juga siswa-siswi belum ada,’’ ujar Dadang Supriatna kepada wartawan, .

Untuk mekanismenya tidak serta merta dibawa. Namun harus ada izin ornag tua untuk dilakukan pembinaan dan mengikuti program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Meski begitu, Kang DS sapaan akrab Bupati Bandung mengakui, program yang digagas Gubernur Jabar tersebut sangat baik. Khususnya untuk pembinaan dan pembentukan karakter.

BACA JUGA: Debat dengan Anak Perempuan Dedi Mulyadi Dianggap Lakukan Pelecehan Verbal?

‘’Program tersebut sama seperti retret Kepala Daerah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto,’’ ujarnya.

Kang DS menilai, program tersebut dibuat lantaran saat ini sudah tidak ada lagi pembelajaran mengenai pengenalan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

BACA JUGA: Puluhan Siswa MAN 1 Cianjur Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis !

P4 sendiri merupakan pembelajaran dalam pembentukan karakter dan rasa Pancasila yang lebih kuat berdasarkan nilai-nilai kebangsaan yang tertanam dalam Pancasila.

Untuk itu, Kang DS mengusulkan agar pembelajaran P4 kembali diberlakukan di sekolah bagi siswa baru. Sebab, sebenarnya pembinaan karakter itu ada pada P4.

BACA JUGA: Sekda Jabar Bantah Ada Alokasi Anggaran untuk Lembur Pakuan

“Nah makanya saya mengusulkan ke depan untuk diberlakukan lagi bagi siswa-siswa yang ingin masuk atau masuk lagi ke sekolah berikan lagi dan laksanakan lagi penataran P4,’’ujarnya.

Meski begitu, Kang DS setuju mengenai pelarangan untuk membawa kendaraan dan handphone ke sekolah. Sebab, akanmemicu aksi balapan liar atau konvoi di jalanan.

BACA JUGA: Reaktivasi Rel Kereta Api di Jawa Barat Jangan Sekedar Omon-omon

“Sepakat. Sepeda motor itu cukup di depan dan termasuk ke dalam ruangan pun belajar tidak boleh bawa handphone. Saya setuju,” ucapnya.

Kang DS juga menghimbau agar para orang tua harus memberikan perhatian dan mendidik anaknya dengan benar dan penuh kasih sayang.

“Saya minta kepada orang tua harus bisa mengawasinya anak-anaknya masing-masing,” ujarnya. (edt)

Related Posts