JuaraNews, Surabaya - Jawa Barat gagal mendulang medali emas dari cabang olahraga Bulutangkis pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I/2014 di Surabaya, Jawa Timur. Pebulutangkis andalan Jabar, Fauzi Ramadhan kalah atas pebulutangkis DKI Jakarta Chico di partai final.

Berlaga di GOR Bulutangkis Sudirman, Jalan Kertajaya, Surabaya, Jumat (12/12), Fauzi tampil dengan kondisi stamina yang kurang prima. Pasalnya, sebelum berlaga di partai final tunggal putra, Fauzi harus berjibaku di partai ganda campuran bersama pasangannya Triya Nur Sa'adiah.

Pada set pertama, Fauzi mampu bermain baik dan mengungguli lawannya dengan skor 21-17. Namun di set kedua, stamina Fauzi yang merupakan unggulan pertama tersebut mulai terlihat mengendur. Kondisi tersebut pun dimanfaatkan Chico yang notabene satu klub dengan Fauzi. Hasilnya, Fauzi takluk di set kedua dengan skor 15-21.

Pada set penentuan, Fauzi mencoba untuk kembali paa performa terbaiknya. Laga pun berlangsung cukup sengit. Namun, kondisi stamina Fauzi yang menurun tidak bisa disembunyikan. Beberapa kali, Fauzi telat mengantisipasi serangan lawannya. Akhirnya, atlet asal DKI Jakarta pun bisa mengalahkan Fauzi dengan skor akhir 17-21 dan mengubur asa Fauzi membawa pulang medali emas ke tanah pasundan.

"Saya kalah stamina, sudah terkuras saat main di nomor ganda campuran. Tapi saya tetap bersyukur bisa meraih medali perak, saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Harus banyak persiapan lagi terutama fisik, disesuaikan dengan sistem pertandingan yang ada sekarang," ujar Fauzi usai laga.

Hal senada diungkapkan sang pelatih, Bambang M Saeful. Bambang pun menilai jika laga puncak tunggal putra tersebut berlangsung menarik. Fauzi pun mampu bermain cukup lugas.

"Memang kondisi fisiknya mulai lemah, staminanya kurang baik karena sudah terkuras dari semi final dengan ruberset dan main di mix. Kalau dari permainan sudah bagus," tutur Bambang.

Dengan kegagalan meraih medali emas, pihaknya akan melakukan evaluasi dan monitoring atlet-atlet muda yang memiliki talenta. Jabar pun harus bisa merangkul kembali atlet-atlet yang bermain di luar. (*)

Oleh: ageng rustandi / ang