JuaraNews, Jakarta – Jika sebelumnya nilai tukar Rupiah ambruk di bawah mata uang lain di dunia, terutama Dolar dan Euro, kini posisinya terbalik. Justru, mata uang Indonesia itu menguat dan makin perkasa. Bahkan melibas Dolar Amerika Serikat, Dolar Australia, Yen Jepang, dan Euro.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penguatan itu dalam laporan nilai tukar eceran rupiah minggu ke-II November 2015 menguat dari minggu ke-IV Oktober 2015 terhadap seluruh mata uang. "Informasi berharga ini sangat berharga bagi Bank Indonesia (BI) untuk ambil kebijakan moneter," kata Kepala BPS Suryamin, Jakarta, Senin 16 November 2015.
Saat ini, ungkap Suryamin, Rupiah terapresiasi 7,13% terhadap Dolar AS pada Oktober 2015. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap dolar As terjadi pada minggu kedua Oktober 2015 yaitu Rp13.636,89 per USD.
Rupiah terapresiasi 5,19% terhadap dolar Australia pada Oktober 2015. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada pekan keempat Oktober 2015 mencapai Rp9.718,19 per dolar Australia.
Mata uang Indonesia pun terapresiasi 7,72% terhadap Yen Jepang pada Oktober 2015. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap Yen Jepang terjadi pada pekan kedua Oktober 2015 mencapai Rp111,60 per Yen Jepang.
Terhadap Euro, Rupiah terapresiasi 8,85% pada Oktober 2015. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran Rupiah terhadap Euro terjadi pada pekan keempat Oktober 2015 yang mencapai Rp14.971,85 per Euro. (*)
Oleh: akbar aulia / bar