JuaraNews, Surabaya - Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I/2014 di Surabaya, menjadi catatan bersejarah. Tidak hanya bagi tuan rumah Jawa Timur, tapi juga semua provini peserta termasuk Jawa Barat.

Bagi Jawa Barat, keikutsertaannya dalam gelaran PON Remaja I memiliki beberapa aspek strategis. Tidak hanya dari sisi pembinaan keolahragaan namun juga dari aspek lain.

"Ini menjadi batu loncatan pertama untuk PON XIX/2016 yang akan digelar di Jawa Barat. Tak hanya itu, gelaran ini pun menjadi momen bagi atlet remaja kita mengikuti perlombaan sekelas PON. Dan yang terpenting adalah bagaimana membuat para atlet remaja ini bersemangat dalam mencetak prestasi dan menularkannya untuk PON 2016," tegas Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin kepada wartawan.

Selain itu, momen kali ini pun menjadi pembelajaran bagaimana melakukan pembinaan terhadap atlet remaja. Pasalnya, secara mentalitas, pembinaan atlet remaja sangat berbeda dengan pembinaan bagi atlet-atlet senior. "Pendekatannya pun lebih kepada ngemong, layaknya orang tua kepada anaknya," tambahnya.

Selain itu, lanjut Ahmad, keikutsertaan Jabar di PON Remaja I pun sebagai bentuk dukungan bagi penyelenggaraan multieven olahraga empat tahunan tingkat Remaja tersebut. Bahkan di PON Remaja I/2014 ini, Jabar menjadi salah satu kontingen terbesar dari 34 provinsi yang ikut serta.

"Bagi Jabar, keberhasilan pada PON Remaja ini adalah bagaimana para atlet remaja mendapatkan pengalaman bertanding di even sekelas PON. Siapa pun yang menjadi juara umum, saya kira semuanya atlet sudah menorehkan prestasi dan sejarah di PON Remaja pertama ini, dan bagi Jabar, puncak prestasinya adalah di PON XIX/2016," tandasnya. (*)

Oleh: ageng rustandi / ang