JuaraNews–Old Providence, salah satu pulau indah di Kepulauan Karibia, Kolombia. Pasir pantainya sangat putih dan bersih. Air lautnya, hijau zambrud berkilau saat terkena sinar matahari. Terumbu karang sangat indah, lengkap dengan aneka ragam satwa laut.

Singkat kata, Old Providence yang pernah menjadi pulau jajahan Inggris sejak 1629 ini, surga bagi para pencinta wisata laut. Ketika itu, Old Provindence dijadikan markas kapal milik Inggris, termasuk Kapten Henry Morgan, ketika mereka menyerang kapal pengiriman dan perdagangan Spanyol pada masa itu.

Selepas penjajahan, kehidupan warga Old Providence yang kini berpenduduk 6.000 jiwa itu, masih sangat bersahaja. Mereka hidup sebagai nelayan. Mayoritas warga Old Providence ramah kepada pengunjung.

Namun, beberapa tahun terakhir, kehidupan di Old Providence berubah total. Hal itu disebabkan oleh pengaruh geng narkoba di Kolombia. Mereka memasarkan barang haram narkoba ke pulau ini. Tak sedikit pula geng narkoba itu merekrut anggota dari Pulau Old Providence.

Geng narkoba memanfaatkan keahlian kaum pria di pulau ini dalam mengarungi laut untuk menyelundupkan narkoba ke beberapa pulau di Karibia dan beberapa negara di sekitarnya. Seperti, Honduras dan Florida, Amerika Serikat. Pengetahuan kaum pria tentang laut memang sangat bisa diandalkan. Mereka tahu persis kawasan itu.

Akibatnya, sebagian besar laki-laki dari Old Providence terpengaruh narkoba. Mereka menjadi anggota geng atau pecandu dan tak lama kemudian menghilang. Tak sedikit dari kaum pria di pulau itu berakhir di penjara.

"Mereka jadi kaki tangan pedagang narkoba. Kaum pria dipekerjakan oleh geng narkoba sebagai pengemudi kapal cepat untuk menyelundupkan narkoba," kata wartawan veteran Amparo Ponton, yang telah tinggal di pulau itu selama 25 tahun.

Kemungkinan besar, jumlah antara kaum perempuan dengan pria di pulau ini tak sebanding. Namun, otoritas setempat belum melakukan sensus resmi untuk memastikannya. Tapi seorang peneliti memperkirakan sebanyak 1.000 pria Old Providence menghilang dalam satu tahun terakhir. "Kami banyak kehilangan kaum pria di sini," kata seorang warga Old Providence kepada BBC beberapa waktu lalu. (*)

bar