free hit counter code Bangsa Indonesia Bangsa yang Munafik? - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Bangsa Indonesia Bangsa yang Munafik?
    Irwan Maulana

    Bangsa Indonesia Bangsa yang Munafik?

    BERBICARA tentang bangsa Indonesia, berarti berbicara mengenai bangsa yang besar dan memiliki sejarah historis yang panjang. 

     

    Bangsa Indonesia adalah negara dengan kepulauan terbesar di dunia yang memiliki kurang lebih 17000 pulau dan hanya 7000 pulau yang ditempati. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumberdaya alam dan manusia yang sangat melimpah sehingga disebut dengan zamrud khatulistiwa.

     

    Sayangnya, keindahan dan potensi alamnya ini tidak diikuti bebarengan dengan kemampuan sumberdaya manusianya. Dari sisi moral bangsa ini terbilang masih rendah. Moralitas paling dangkal dapat disaksikan ketika pemilihan pemimpin, banyak janji-janji manis yang diucapkan atas nama rakyat, namun tetap saja ujung-ujungnya untuk perut sendiri dan kelompoknya.

     

    Kursi kekuasaan yang seharusnya melahirkan berbagai macam kebijakan yang arif dan bijaksana ditempati oleh orang-orang yang haus kekuasaan dan dijadikan sebagai mata pencaharian mereka salah satunya dengan menggondol uang rakyat, tak heran bila ada istilah dua tahun balik modal kampanye dan tiga tahun mencari keuntungan. Padahal, jabatan kekuasaan adalah jabatan yang mulia lagi luhur namun dikotori oleh orang-orang yang memiliki kerendahan moral.

     

    Pada ranah pendidikan terutama formal dan informal, anak-anak kita dididik dengan moral dogmatis tanpa mau mempertanyakan mengapa hal itu dilakukan. Adanya kegiatan contek mencontek di dalam kelas menjadikan moral bangsa ini minim kejujuran sebab bagi peserta didik yang terpenting mendapatkan nilai besar meskipun hasil mencontek, tak masalah.

     

    Dalam pendidikan keluarga misalnya, masih banyak para orangtua yang memaksakan kehendak kepada anaknya misalnya dalam hal pendidikan dan pernikahan, lebih menyedihkannya lagi dibungkus atas nama ketaatan agama padahal, dalam aspek pendidikan keluarga ada aspek yang harus ditaati dan ada aspek yang harus dimusyawarahkan, perihal pilihan pendidikan dan pernikahan adalah aspek musyawarah.

     

    Selain itu, adanya budaya menyalahkan orang lain sebenarnya sudah diajarkan semenjak anak masih kecil, misalnya ketika anak jatuh yang disalahkan katak padahal tidak ada katak disana.

     

    Pada perguruan tinggi yang seharusnya menjadi mercusuar pemikiran malah masih diasuh oleh budaya feodalisme. Arogansi intelektual kerap kali ketika dosen menunjukan mimik tak suka dan merasa tersaingi ketika mahasiswa bertanya dengan pertanyaan kritis dan lebih fasih menjelaskan dari pada dosennya. Selain itu, ada hal yang lucu, ketika seminar orang berbicara tentang keadaban bangsa namun setelah seminar selesai, sampah berserakan di kolong kursi. Menyedihkan!

     

    Akhirnya dalam kehidupan kita sering menemukan orang berbicara mengenai akhlak namun tapi ia tak melakukan, kalangan agamawan yang menerangkan keindahan agamanya namun keindahan itu tak nampak dalam kehidupan sosial masyarakat. Siswa-siswa yang mampu menjawab jumlah rakaat dalam shalat akan lulus meskipun dia tidak pernah sholat, tak heran juga bila kursi kepemimpinan diisi oleh orang-orang yang tidak kompeten dan hanya menebar janji manis belaka.

     

    Kondisi ini juga diperparah oleh banyaknya public figure di media sosial yang seharusnya diisi oleh kalangan yang dapat memberi contoh baik malah diisi oleh orang-orang yang dengan mudahnya mengeksploitasi diri, menebar ujaran kebencian, dan tindakan rendahan lainnya.

     

    Oleh karena itu, tak heran bila bangsa Indonesia disebut bangsa yang munafik, sebab adanya slogan kebersihan dari iman hanya indah dihafal tapi realitasnya Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar di dunia. Orang-orang yang berbicara keadilan tapi ujung-ujungnya tertangkap polisi karena terjerat korupsi, dan masih banyak realita menyedihkan lainnya yang tak mungkin diungkapkan pada artikel ini.

     

    Penulis: Irwan Maulana

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Terkait


    Berita Lainnya


    Daddy: Patahkan Mitos Gerindra Jabar Jadi Pemenang
    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi
    Membangun Literasi bagi Gen Z
    Hejo Tapi Teu Ngejo
    • Hejo Tapi Teu Ngejo

      PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Selengkapnya..

      • 19 Maret 2024
    Pemilu dan Pewarisan Budaya

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 28 64
      2. Arsenal 28 64
      3. Manchester City 28 63
      4. Aston Villa 29 56
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 31 70
      2 Persib Bandung 31 56
      3 Bali United 31 52