free hit counter code Ridwan Kamil Instruksikan Perangkat Daerah Petakan Dinamika Program Petani Milenial - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Paslon Haru-Dhani Tegas Tolak Jual Beli Suara
    Paslon Haru-Dhani Tegas Tolak Jual Beli Suara
    • 23 November 2024 | 12:22:00 WIB

    CALON Wakil Walikota Bandung nomor urut 2, Dhani Wirianata, meminta agar masyarakat berani dalam menolak potensi jual-beli suara di pilkada 2024 mendatang.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Ridwan Kamil Instruksikan Perangkat Daerah Petakan Dinamika Program Petani Milenial
    Foto: Biro Adpim Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/2/2023).

    Ridwan Kamil Instruksikan Perangkat Daerah Petakan Dinamika Program Petani Milenial

    • Senin, 6 Februari 2023 | 19:30:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews Bandung -  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, Pemda Provinsi Jabar terus mengevaluasi program Petani Milenial. Ia pun menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk turun tangan memetakan dinamika yang terjadi di lapangan. 

     

    "Petani Milenial ini seperti yang saya sampaikan, selalu dievaluasi," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (6/2/2023). 

     

    Menurut Kang Emil, ada dinamika dalam pelaksanaan program Petani Milenial. Hal itu terjadi karena Pemda Provinsi Jabar menjadi jembatan tiga pihak, yakni petani milenial, perbankan, dan offtaker. 

     

    Adapun program Petani Milenial telah melahirkan 1.200-an petani muda yang sukses.

     

    "Sepertiga belum berhasil. Ketidakberhasilan yang sepertiga jangan digeneralisasi programnya gagal. Kenapa? Karena Pemprov ini mengawinkan tiga pihak. Petani milenial, perbankan, dan pembeli. Tentu ada dinamika," ucapnya. 

     

    "Contoh. Semua sudah siap dan lancar. Eh, pembeli Filipina melarang impor kelinci. Padahal, petani milenial kelinci sudah siap, pembayaran sudah siap. Ada force majeure. Terus yang isu petani (milenial) tanaman hias karena ada perang Rusia-Ukraina," imbuhnya. 

     

    Selain itu, kata Kang Emil, pihaknya sudah meminta kepada bank bjb untuk lebih fleksibel. 

     

    "Dinamika ada, dan kita bereskan juga dengan meminta bank bjb untuk lebih fleksibel dalam urusan penagihan dan pembayaran," katanya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links