Bandung, Juaranews – Hanya dalam waktu setengah jam Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, mengalami dua kali guncangan gempabumi. Gempa pertama yang terjadi pada hari Minggu, (11/8/2022) pukul 06.10 WIB itu, berlokasi pada Lintang 1.18 LS, Bujur 98.53 BT pada kedalaman 10 kilometer dengan kekuatan M6.1. Sedangkan gempa kedua terjadi pada pukul 06.24 WIB dengan magnitudo 5,4 berlokasi pada lintang 1.25 LS, bujur 98.49 BT dengan kedalaman 11 kilometer.

Akibat dua gempa yang terjadi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama itu, akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, memperpanjang masa tanggap darurat di wilayahnya. Semula, pemerintah Pemkab Kepulauan Mentawai memberlakukan masa tanggap darurat hingga tanggal 19 September 2022. Namun setelah terjadi gempa kedua, masa tanggap darurat itu diperpanjang menhadi 21 hari.

"Rencana akan kita perpanjang karena sampai saat ini warga di Siberut Barat masih ada di pengungsian dan ditambah lagi kondisi gempa yang terjadi sekarang datang berturut-turut,” kata Pj Bupati Mentawai Martinus Dahlan, Minggu (11/9/2022) sebagaimana dikutip dri iNews.id.

Kata Martinus, perpanjangan masa tanggap darurat dilakukan seiring pendistribusian bantuan ke lokasi-lokasi yang terdampak gempa dan warga di pengungsian.

"Agar kita masih dapat mendistribusikan bantuan kepada masyarakat kita,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan Camat Siberut Barat, Jop Sirirui, kata Martinus, sebanyak dua warga luka ringan dan beberapa fasilitas umum rusak imbas gempa itu.

"Ada dua orang yang luka ringan warga kita di Betaet dan semua sedang mengungsi di pengungsian,” katanya.

Aep