free hit counter code Komunitas Pesantren Ciptakan Teknologi Kapsul Hemat BBM yang Ramah Lingkungan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Komunitas Pesantren Ciptakan Teknologi Kapsul Hemat BBM yang Ramah Lingkungan
    Istimewa Kordinator Komunitas Peneliti N-HIJAU, sekaligus ketua LKP3T Pergunu Jabar

    Komunitas Pesantren Ciptakan Teknologi Kapsul Hemat BBM yang Ramah Lingkungan

    • Jumat, 9 September 2022 | 11:10:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Kenaikan harga BBM bersubsidi yang telah diputuskan pemerintah mendapatkan perhatian dari kalangan peneliti nahdiyin dan komunitas pesantren. Pasalnya naiknya harga BBM selalu diikuti oleh kenaikan berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti tarif angkutan umum, bahan makanan, biaya pendidikan, dan yang lainnya.

     

    Koordinator Komunitas Peneliti N-HIJAU, sekaligus Ketua Lembaga Kesehatan Pengembangan Penerapan Pengobatan Tradisional (LKP3T) Pergunu Jabar, Asep Rukmana mengatakan, pemerintah pastinya sudah memikirkan masak-masak soal kenaikan BBM. Adanya kegaduhan yang terjadi tentunya tidak akan berdampak jika tanpa solusi yang ditawarkan. 

     

    Sudah selayaknya dukungan diberikan kepada pemerintah dan seharusnya dilakukan semua komponen bangsa. Harapannya efek domino yang akan diakibatkan dari kenaikan BBM ini bisa ditangani pemerintah. Serta tentunya tidak membawa beban tambahan bagi masyarakat yang baru sedikit bangkit ekonominya akibat pandemi COVID-19.

     

    "Yang diperlukan sekarang ini adalah bagaimana setelah kenaikan BBM, biaya transportasi pribadi, biaya transportasi keluarga, biaya transportasi pesantren tidak naik," ucapnya, Kamis (8/9/2022).

     

    Saat ini peneliti dari kalangan nahdiyin yang tergabung dalam komunitas N-HIJAU punya salah satu solusi dalam menghemat BBM. Penelitian ini didukung oleh pondok pesantren di antaranya Pesantren Asy-Syfa Lembang dan Pesantren Al Jurumiyah Cipatat, di KBB. Kemudian Pesantren Alhikamussalafiyah Sukamantri Sumedang, dan Pesantren An-Nashuha ASHUHA Pabedilan Cirebon.

     

    "Teknologi kapsul N-Hijau sudah digunakan dalam komunitas kami, yakni dicampurkan ke dalam bensin atau solar dengan perbandingan 1:10 liter maka bisa menghemat BBM. Selain itu akselerasi dan performa mesin kendaraan meningkat, mereduksi emisi gas buang, dan membantu merawat mesin kendaraan," timpal Pimpinan Ponpes Asy-Syfa Lembang, K.H. Asep Sunarya.

     

    Dikatakannya, teknologi formula N-HIJAU adalah 100% alami dari produk Indonesia, tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Serta mendukung program pemerintah yang ramah lingkungan Go Green. Sehingga pesantren secara tidak langsung turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan menghijaukan Indonesia.

     

    Bidang Litbang Pergunu Jabar Mutia Yulismi mendukung penuh program pemerintah dan kreativitas peneliti dari kalangan pesantren yang terjun, mengabdi dan berkarya untuk masyarakat. Harapannya pemerintah melihat para peneliti nahdiyin tersebut sebagai mitra membangun yang produktif dan positif bagi pemerintah di daerah dan pusat.

     

    "Pihaknya terus mengembangkan inovasi dan tidak hanya berhenti pada teknologi penghemat BBM saja. Ada juga berbagai produk yang sedang dikembangkan, seperti alat pembakar sampah ramah lingkungan dan masih banyak lagi," pungkasnya. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    PMII Ajak Donatur Ringankan Korban Banjir Sukabumi
    KPU Jabar Mulai Laksanakan Rekapitulasi Suara
    DPRD Jabar Sebut Sosperda Sebagai Bentuk Edukasi
    Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Dibuka
    Fatal Akibat Abaikan Lingkungan

    Editorial



      sponsored links