free hit counter code Dispernakan KBB Rugi Rp17 Miliar Dalam Dua Bulan Akibat Wabah PMK - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Dispernakan KBB Rugi Rp17 Miliar Dalam Dua Bulan Akibat Wabah PMK
    Foto: Dok Dispernakan, Kabupaten Bandung Barat memperkirakan kerugian akibat penyakit mulut dan kuku mencapai 17 Miliar.

    Dispernakan KBB Rugi Rp17 Miliar Dalam Dua Bulan Akibat Wabah PMK

     

    JuaraNews, Bandung - Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), Kabupaten Bandung Barat (KBB) memperkirakan kerugian akibat penyakit mulut dan kuku (PMK) mencapai 17 Miliar.

     

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Wiwin Aprianti mengatakan kerugian dalam waktu 2 bulan sejak PMK masuk ke KBB pada 12 Mei 2022 lalu.

     

    Menurutnya, Nilai itu dihitung bukan hanya dari sapi yang mati saja tapi juga faktor lain yang ada keterkaitan secara langsung. 

     

    "Dampak PMK ini kan banyak, misalnya ada peternak yang kehilangan penghasilan dari memeras susu, pedet yang mati, produksi susu sapi turun, biaya pengobatan, dan lain-lain. Itu semua jika dikalkulasikan dalam dua bulan mencapai Rp17 miliar," katanya, Kamis (4/8/2022).

     

    Meski begitu, kata Wiwin Penyebaran wabah PMK yang menyerang hewan ternak khususnya sapi perah di KBB sudah melandai. Bahkan dalam sepekan terakhir sudah mencatatkan nol kasus atau tidak ada lagi hewan ternak yang dilaporkan terpapar PMK.

     

    "Sekarang kasus PMK sudah tinggal recovery dari hewan ternak yang sebelumnya dilaporkan terpapar. Namun untuk kasus baru, dalam seminggu sudah tidak ada yang terkena PMK," terang.

     

    Wiwin menyebutkan, total hewan ternak yang sempat terpapar PMK di KBB ada sebanyak 13.801 ekor. Jumlah itu didominasi oleh sapi perah, sentara untuk domba hanya ada 27 ekor, dan sapi potong 896 ekor. Populasi sapi yang paling banyak terpapar ada di wilayah Lembang, Cisarua, dan Parongpong. 

     

    Sapi yang saat ini dalam proses menuju sembuh ada sebanyak 11.665 ekor. Kemudian yang mati ada 500 ekor, dipotong bersyarat 694 ekor, dan yang trading (jual beli) ada 5.364 ekor. Ternak mati yang terpapar PMK kebanyakan adalah pedet karena terlambat penanganan. 

     

    "Semoga wabah ini tidak ada muncul lagi dan semua sapi yang sedang dalam masa recovery bisa sembuh semua," kata Wiwin.

     

    Terkait vaksinasi PMK, Wiwin menyebutkan, sampai 1 Agustus 2022 sudah ada sebanyak 12.885 hewan ternak yang divaksin sebanyak dua kali. Sedangkan untuk stok vaksin saat ini ada 21.800 dosis setelah ada lagi tambahan droping dari provinsi. Jumlah itu masih cukup aman untuk memenuhi permintaan vaksin ke peternak. (*)

     

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Dinas Sosial Jabar Salurkan Bantuan ke Cibedug
    Sampah Menggunung,DPRD Minta TPA Sarimukti Ditutup
    100 Tahun Observatorium Bosscha Jadi Tempat Penelitian Astronomi di Bandung
    Dede Yusuf Beri Bantuan Dana Aspirasi Center of Excellence ke SMK Bandung Barat
    11 Kecamatan di Bandung Barat Masuk Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi