Penanggulangan Polusi Udara Harus Berkelanjutan
- 21 September 2023 | 15:09:00 WIB
Ombudsman RI melaksanakan Kajian Cepat untuk saran perbaikan dalam penanggulangan permasalahan polusi udara di Indonesia
Ombudsman RI melaksanakan Kajian Cepat untuk saran perbaikan dalam penanggulangan permasalahan polusi udara di Indonesia
UNGKAPAN "bajingan tolol" adalah wujud nalar yang onar. Nalar yang onar adalah bukti pemberangusan terhadap kesantunan.
JuaraNews, Garut - Pemprov Jabar akan membangun kembali jembatan di 43 titik di Kabupaten Garut yang hancur pascabencana banjir bandang, beberapa waktu lalu.
Untuk mengaktivasi kembali kegiatan warga yang terdampak banjir bandang, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau langsung kondisi pascabanjir di Kampung Tegal Kalapa, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (21/07/2022).
Ketika di lokasi, Emil sempat menyeberangi Sungai Ciwalen menggunakan perahu untuk menemui warga.
"Ini adalah satu titik dari 43 titik yang jembatannya hancur. Pemda Provinsi Jabar akan membantu, khusus di titik ini dalam empat hari akan selesai jembatan sementara," kata Emil.
"Menunggu 4 hari, saya sudah tugaskan Forkopimda agar relawan bisa menyeberangkan anak-anak naik perahu seperti yang saya lakukan barusan," imbuhnya.
Pembangunan jembatan akan rampung dalam kurun waktu 3-4 bulan. Berdasarkan kajian, nantinya jembatan akan dibangun lebih tinggi 2 meter.
"Setelah 4 hari, sekitar 3-4 bulan jembatan permanennya akan diselesaikan dengan dinaikan ketinggian karena hasil kajiannya ternyata ada kenaikan level banjir. Sehingga perlu ditinggikan minimal 2 meter," ungkap Kang Emil.
"Selain di titik ini, ada 40 lagi jembatan lainnya di Garut. Insya Allah kami bantu, hanya lagi dipikirkan pula oleh Pak Bupati dan Wakil Bupati agar dikerjakan serempak karena kalau satu-satu pengerjaannya akan lama," tambahnya.
Kepada warga sekitar yang hadir, Emil mengimbau agar mereka tetap waspada karena cuaca pada akhir-akhir ini tak menentu, bahkan terkadang sulit diprediksi.
"Titip untuk warga supaya tetap waspada. Ini adalah contoh pemanasan global yang berdampak pada cuaca yang tidak menentu. Seharusnya kan musim kemarau, tapi tiba-tiba hujan. Jadi banyak prediksi yang meleset dari cuaca dan iklim global kombinasi dengan lahan kritis," tandasnya.
Selepas meninjau lokasi yang terdampak, Kang Emil mengecek dapur umum pengungsian di Kecamatan Ciwalen, Kabupaten Garut. Di sana ia menghibur dan mengelus kepala seorang anak bernama Mumtadz yang sempat hanyut namun bisa diselamatkan.
Masifkan Penghijauan di Lahan Kritis
Pada kesempatan berbeda, Emil mengatakan Pemprov Jabar terus bergerak cepat dalam menghijaukan lahan kritis. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi terjadinya bencana alam hidrologis yang kerap menimpa beberapa wilayah Jabar.
Menurut Emil, dalam masa kepemimpinannya selama 3 tahun ini sudah menanam 56 juta pohon guna mengatasi bencana alam seperti banjir dan longsor.
"Pemda Provinsi Jawa Barat dalam tiga tahun sudah menanam lebih dari 56 juta pohon untuk mengatasi hal-hal seperti itu, dan akan terus kita lakukan," kata Emil.
"Penanaman mangrove khususnya di laut utara Jabar juga dilakukan karena ada ratusan hektare lahan Jabar yang hilang oleh air laut, serta dilakukan pula upaya-upaya edukasi lainnya," sambungnya.
Proses menjaga lingkungan memang menjadi permasalahan bersama. Karena itu, Emil meminta warga untuk saling bahu-membahu menjaga lahan agar tetap lestari.
"Oleh karena itu kepada masyarakat, mari kita hijaukan lahan-lahan yang terlihat kering. Laporkan kepada Pemprov Jabar kalau menemukan ada wilayah bukit yang gundul. Nanti penanaman bibit bisa kita lakukan," imbau Kang Emil.
"Tentunya ini butuh kolaborasi karena lingkungan bukan hanya urusan negara, melainkan urusan seluruh masyarakat," tuturnya. (*)
jn
0 KomentarOmbudsman RI melaksanakan Kajian Cepat untuk saran perbaikan dalam penanggulangan permasalahan polusi udara di Selengkapnya..
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat akan berakhir pada 3 Oktober Selengkapnya..
PENJABAT Gubernur Bey Machmudin menuturkan bahwa Pemprov Jabar terus berupaya mencari best practice pangelolaan Selengkapnya..
PEMDA Provinsi Jabar menyambut momen tersebut dengan pemanfaatan sebaik mungkin, di antaranya dengan menggandeng Selengkapnya..
Ketua Komisi IV DPRD Jabar Tetep Abdulatip meminta pencemaran air di aliran sungai Cilamaya Kabupaten Karawang segera di Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Ketua Komisi IV DPRD Jabar Tetep Abdulatip meminta pencemaran air di aliran sungai Cilamaya Kabupaten Karawang segera di minimalisasi.
KEPALA BKKBN Hasto Wardoyo mengukuhkan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rahma Dudung Abdurachman menjadi Bunda Asuh Anak Stunting