free hit counter code Jabar-Inggris Jalin Kerja Sama Wadahi Startup Agar Go Internasional - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


     Jabar-Inggris Jalin Kerja Sama Wadahi Startup Agar Go Internasional
    (humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri peluncuran program Nurture to Scale a scale up programmers for Indonesian startups di Gedung Creative Center, Kota Bogor, Jumat (12/11/2021).

    Jabar-Inggris Jalin Kerja Sama Wadahi Startup Agar Go Internasional

    • Jumat, 12 November 2021 | 19:30:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bogor – Pemprov Jabar bekerja sama dengan Pemerintah Inggris meluncurkan program Nurture to Scale a scale up programmers for Indonesian startups.

     

    Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan kerja sama melalui program tersebut dinilai penting untuk mendorong para anak muda yang bergelut di bidang start up agar bisa go internasional.

     

    “Saya ke sini  untuk melihat betapa Jabar di wakili oleh Bogor sangat progresif untuk ekonomi kreatif (ekraf), karena ada program nurture of scale jadi program dari Pemerintah Inggris membantu start up yang keren tadi menjadi besar dan skalanya mendunia,” ungkap Kang Emil di Gedung Creative Center, Kota Bogor, Jumat (12/11/2021).

     

    Sebanyak 35 start up asal Jabar akan menjalin kerja sama dalam program tersebut untuk dipasarkan di tanah Britania Raya. Hal itu akan menjadi angin segar bagi anak-anak muda Jabar dalam menyambut dunia digital di masa depan.

     

    “Itu targetnya, kami berterima kasih start up Jabar dipilih oleh pemerintah Inggris sebagai percontohan untuk di globalkan oleh networking pemerintah Inggris,” ucapnya.

     

    Dalam kegiatan tersebut, Emil yang didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendapatkan undangan dari Menlu Inggris untuk menjajaki obrolan lebih lanjut tentang kerja sama Pemerintah Inggris dan Pemprov Jabar agar skalanya bisa lebih mendunia.

     

    “Kemudian kami berdua diundang oleh Ibu Menlu Inggris bulan April ke Inggris juga untuk mengoneksi apa yang sudah diobrolkan di Bogor diskalabesarkan di London di Inggris,” ujar Gubernur.

     

    Selain itu, gubernur juga menjelaskan bahwa kerjasama dengan Pemerintah Inggris salah satunya ialah terkait pembangunan Politeknik Maritim di Patimban, Subang.

     

    “Kemudian ada kerja sama membangun politeknik maritim di patimban juga di apresiasi dan beliau sangat happy,” tuturnya.

     

    Emil juga menyebutkan akan menyulap 27 kabupaten/kota agar bisa tersebar pusat ekraf yang terinspirasi dari Light House di Glasgow.  “Saya ingin membuat 27 kab/kota dengan misi saya sebagai gubernur tentu saja untuk menyebarkan pusat ekonomi kreatif yang diinspirasi Light House di Glasgow untuk direplikasi di 27 daerah di Jabar. Karena itu dukungan anda (Menlu Inggris) melalui british embassy sangat dihargai oleh ekraf Jabar,” sebutnya.

     

    Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan beberapa start up atau ekraf di Jabar telah masuk radar pemerintah Inggris untuk dikerjasamakan. “Memang beberapa start up atau ekraf dan anak-anak muda masuk radar dari pemerintah UK. Kami mendapatkan bimbingan dan ekspose sebetulnya jaringan internasional itu yang paling penting kita sambut itu dengan mengaktivasi disini,” kata Bima.

     

    Menanggapi program yang dimiliki oleh Pemerintah Inggris, Bima pun segera menggelar festival layaknya Pasar Seni ITB di Gedung Creative Center, Kota Bogor. Dengan adanya event tersebut, harapannya semangat berkarya anak muda di Jabar khususnya Bogor tetap mengudara.

     

    “Jadi bulan depan kita akan mengadakan pasar kreatif seperti pasar seni ITB. Kita buat disini jadi berkolaborasi dengan semua pihak,” tandasnya.

     

    Bima pun berpesan kepada anak-anak muda kota Bogor agar menghasilkan karya ekraf dengan tetap mencintai lingkungan. Karena isu lingkungan ini sudah skala internasional.

     

    “Yang menarik ketika isu-isu masuk kepada yang langsung di internasional inikan isu environment lingkungan hidup energy efisiensi dan lain sebagainya, anak-anak muda harus masuk ke isu-isu itu. Bukannya sekedar konteksnya ekonomi benefit,” pungkasnya.

     

    Sedangkan, Menteri Luar Negeri Pemerintah Inggris Elizabeth Truss mengatakan kunjungan kerja ke Jabar ini merupakan kerja sama hub dan teknologi. “Kami ingin bekerja sama dalam perdagangan, investasi dan teknologi, kami ingin memastikan kecerdasan buatan atau 5G dan aliran data. Kami akan melahirkan manfaat ekonomi yang selama pandemi terpuruk,” kata Elizabeth.

     

    Elizabeth menyebutkan bahwa pertemuan hari ini ialah meluncurkan program Nurture to Scale a Scale up Programmers  for Indonsian Startups dengan melibatkan 35 anak muda yang memiliki startups.

     

    “Tapi hari ini kita disini berada membantu perusahaan teknologi menjadi unicorn dan decacorn dan saya ingin memberikan selamat kepada 35 startups dalam program ini kami tidak sabar menyambut Anda ke Inggris untuk melihat peluang,” harapnya.

     

    “Saya bisa melihat energi hub dan kreatif di Jabar saya berharap anda (pemilik startup) bisa mengunjungi kami,” tambahnya.

     

     Jabar-Inggris Jalin Kerja Sama Wadahi Startup Agar Go Internasional

    Gubernur Jaar Ridwan Kamil menikmati cendol Elizabeth bersama Menlu Inggris Elizabeth Truss di Gedung Creative Center, Kota Bogor, Jumat (12/11/2021). (foto: humas pemprov jabar}

     

    Diplomasi Cendol ala Ridwan Kamil

    Sementara itu, ada yang unik dan menarik dalam kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss. Jajanan khas Indonesia dari Kota Bandung cendol elizabeth menjadi jamuan istimewa dalam bincang antara Pemprov Jabar dan Pemerintah Inggris.

     

    “Kami sangat berbangga dan dapat kehormatan kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss, dan yang paling istimewa beliau senang sekali meminum cendol itu yang utama. Ternyata ada cendol Elizabeth yang terkenal di Jabar dan nama beliau adalah Elizabeth,” ujar Ridwan Kamil. 

     

    Elizabeth memang menjadi nama yang umum di Britania Raya termasuk itu juga menjadi nama Ratu Inggris. Diplomasi bilateral dengan jajanan khas Jabar tersebut ternyata menjadikan obrolan antara kedua belah pihak pun menjadi lebih cair.

     

    Selepas pertemuan Gubernur membeberkan permintaan Menlu Inggris yang menawarkan untuk membuka restoran di London dengan menu es cendol.

     

    “Jadi beliau meminta kalau bisa buka restoran di London ada cendolnya lah itu tentang diplomasi cendolnya,” ujar Emil.

     

    Diplomasi model seperti ini kerap dilakukan Gubernur Ridwan Kamil. Sebelum cendol Elizabeth, kopi kerap dipakai Emil dalam berbagai kunjungan kerja ke luar negeri sebelum pandemi bahkan hingga saat ini melalui pertemuan virtual.

     

    Diplomasi kopi efektif menggaet kerja sama bisnis, budaya, dan pemerintahan. Pada Februari 2020, Gubernur meluncurkan Kafe Jabarno di 555 Flinders Lane, Kota Melbourne, negara bagian Victoria, Australia.

     

    Mei lalu, Emil sukses menjadikan batik sebagai alat diplomasi yang efektif ketika menyatukan Indonesia-Korea Selatan di mana artis K- Pop, Leetuk dan Yeesung Super Junior berpose mengenakan batik rancangan Emil dan membuat ramai pemberitaan di kedua negara. (*) 

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Cerita Pegawai PLN Tak Mudik Demi Amankan Listrik
    Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik
    Layanan Operasional Terbatas & Weekend Banking
    Operasi Pasar Ditarget Tuntas pada H-4 Lebaran
    KAI Operasikan 58 Perjalanan di Wilayah 2 Bandung

    Editorial



      sponsored links