Wasapada, Peredaran Uang Palsu Pasca Lebaran
- 24 April 2024 | 20:34:00 WIB
PERLU tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama pada periode pasca Lebaran seperti sekarang.
PERLU tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama pada periode pasca Lebaran seperti sekarang.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - DPRD menyebut ada empat persoalan yang harus dihadapi pemerintah untuk menyelesaikan ketersediaan sekolah di Jabar.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Toto Purwanto Sandi memaparkan, untuk menyelesaikan persoalan ketersediaan sekolah harus ada sekolah swasta dan kontribusi masyarakat untuk mengisi blank spot, persoalan tanah, dan bangunan. Kemudian, Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini tenaga kependidikan.
Menurutnya, persoalan pertama yang dialami beberapa daerah yang belum memiliki sekolah negeri tetapi ada sekolah swasta. Akan tetapi, mereka meminta untuk tidak dibangun sekolah negeri milik pemerintah.
"Tinggal bagaimana sekolah swasta itu berdiri di atas wilayah yang urgent. Saya rasa ini bisa menjadi suatu kesempatan bagi sekolah-sekolah swasta," paparnya, Senin (11/10).
Persoalan kedua yakni tentang lahan, itu menjadi persoalan yang cukup kompleks untuk ditangani. Toto menambahkan, anggaran yang dimiliki pemerintah daerah untuk membangun sekolah dalam satu tahun hanya sebesar Rp 75 miliar.
Sedangkan luas lahan yang diperlukan untuk membangun sekolah, setidaknya dibutuhkan 10 ribu meter persegi. Ia mencontohkan, harga tanah Kota Depok, satu meter persegi tanah telah mencapai Rp 4 juta.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar lahan milik Pemprov Jabar supaya dialihkan menjadi lahan Dinas Pendidikan (Disdik). Namun, perlu adanya kerja sama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk mewujudkannya.
"Ditelusuri mana saja lahan yang milik pemprov supaya nanti bisa dialihkan ke lahan disdik. Ini dapat menghemat biaya," terang politisi asal F-Demokrat itu.
Untuk diketahui, sebanyak 212 kecamatan di Jabar belum memiliki sekolah tingkat SMA/SMK Negeri karena masuk wilayah blank spot. Sehingga, dapat dikatakan 34 persen dari 623 kecamatan di Jabar belum memiliki sekolah. (*)
Oleh: raden rahadian / jn
0 KomentarPERDA Perlindungan Anak lahir sebagai wujud kepedulian pemerintah dan legislatif yang menjadi payung hukum dalam mengawal perlindungan Selengkapnya..
ANGGOTA DPRD Jabar dari Fraksi PKB Johan J Anwari melaksanakan penyebarluasan peraturan daerah (perda) provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun Selengkapnya..
WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Jabar Cucu Sugyati berharap program listrik desa di Jabar berjalan dengan Selengkapnya..
WAKIL Ketua Komisi IV DPRD Jabar, Cucu Sugyati menyoroti belum beroperasinya TPPAS Legok Nangka di Kabupaten Selengkapnya..
TENAGA listrik mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam pencapaian tujuan pembangunan Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode 2024-2029.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.