free hit counter code Pengarusutamaan Gender di Jabar: 33 Persen Pejabat Struktural Pemprov Dipegang Perempuan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Pengarusutamaan Gender di Jabar: 33 Persen Pejabat Struktural Pemprov Dipegang Perempuan
(humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri verifikasi lapangan secara online dalam rangka Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata No 1 Kota Bandung, Senin (15/3/2021).

Pengarusutamaan Gender di Jabar: 33 Persen Pejabat Struktural Pemprov Dipegang Perempuan

JuaraNews, Bandung - Pemprov Jabar intens menyempurnakan pengarusutamaan gender dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan daerah.

 

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, sekitar 33 persen pejabat struktural di Pemprov Jabar saat ini adalah perempuan. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 28 persen.

 

Peningkatan tersebut, kata Emil, menjadi wujud pengarusutamaan gender dalam lingkup pemerintahan.

 

"Untuk menyempurnakan rencana aksi daerah dalam pengarusutamaan gender, sudah kami lakukan," kata Emil dalam verifikasi lapangan secara online dalam rangka Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) di Gedung Pakuan, Jalan Otto iskandardinata No 1 Kota Bandung, Senin (15/3/2021).

 

Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan strategi pembangunan untuk mencapai suatu keadilan dan kesetaraan sesuai dengan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional.

 

Selama 2 tahun di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan wakilnya, Uu Ruzhanul Ulum, Pemprov Jabar memberikan hak dan peluang yang sama kepada perempuan yang berprestasi untuk mengisi jabatan struktural.

 

Menurut Emil, hal tersebut sesuai dengan misi kedua Pemprov Jabar, yakni melahirkan manusia yang berbudaya, berkualitas, bahagia, dan produktif.

 

"Saya tambahkan, dalam dua tahun ini, kenaikan dan peluang yang sama kepada perempuan yang berprestasi di jabatan struktural Pemda Provinsi Jabar," ucap Emil.

 

"Di mana salah satunya adalah pengarusutamaan gender dan perlindungan anak," imbuhnya.

 

Selain itu, Emil menjelaskan bahwa Pemprov Jabar meluncurkan sejumlah program pemberdayaan perempuan dan anak. Salah satunya Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Cita-Cita). Sekoper Cinta merupakan inovasi Pemprov Jabar untuk mendorong kemandirian perempuan tanpa meninggalkan kodrat sebagai seorang istri dan ibu.

 

Sekoper Cinta juga mengajarkan para perempuan untuk mengetahui potensi diri serta meningkatkan keterampilan dengan pembagian kelompok kecil berdasarkan minat masing-masing, mulai dari menjahit, memasak, hingga urusan kecantikan.

 

Bahkan Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat menjadikan Sekoper Cinta sebagai pilot project kerja sama di bidang pengarusutamaan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

 

"Inovasi terkait pembinaan terhadap perempuan dan anak antara lain yang kami banggakan Sekoper Cinta yang sampai diapresiasi oleh Korea Selatan karena universal dan sudah menjalin kerja sama," jelas Emil.

 

"Perempuan harus pintar dan cerdas dalam kondisi apapun. Jika tidak formal, maka kita berikan lewat edukasi informal di Sekoper Cinta," tambahnya.

 

Selain Sekoper Cinta, Pemprov da Jabar meluncurkan program terkait pemberdayaan perempuan dan anak. Mulai dari Ngabaso (Ngabaturan Barudak Sakola Online), Kalua (Kampung Keluarga Juara), sampai Kekasih Juara (Kendaraan Konseling Silih Asih).

 

"Kami juga terus melakukan pengurangan perkawinan anak lewat program Stoper Anak atau stop perkawinan anak di Jabar," katanya.

 

Adapun dari 27 kabupaten/kota di Jabar, 24 daerah sudah meraih penghargaan APE. Anugerah yang diprakarsai oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) ini merupakan prestasi yang dicapai dengan menunjukan kondisi kesejahteraan orang lain dalam kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di daerah.

 

"Dari 27 kota/kabupaten, 24 daerah sudah meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya, menandakan hampir 100 persen pembinaan terhadap daerah terus kami lakukan," ucap Emil.

 

Deputi Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Agustina Erni mengatakan, verifikasi lapangan online bertujuan untuk melihat lebih dalam lagi data dan informasi tentang pelaksanaan PUG di wilayah Jabar.

 

"Karena data itu dapat kita pakai sebagai landasan untuk menyusun langkah ke depan dalam rangka pelaksanaan PUG yang lebih terencana, efektif dan efisien," kata Agustina.

 

Agustina pun mengapresiasi Pemprov Jabar yang telah melengkapi data dan informasi tentang perkembangan pelaksanan PUG berikut capaiannya dalam batas waktu yang telah ditetapkan.

 

"Tepat sekali waktunya menyerahkan data secara online, Kementerian PPPA berterima kasih dan mengapresiasi Pemda Provinsi Jabar yang telah melengkapi data dan informasi secara lengkap," tuturnya.

 

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan verifikasi data hasil pelaksanaan PUG dalam rangka APE ini dilakukan secara online. Hal ini menjadi tantangan Kementerian PPPA dan tim verifikator serta Pemda dalam penyiapan data dan informasi yang dibutuhkan. "Saya berharap verifikasi secara online ini dapat berjalan lancar," ucap Agustina. (*)

jn

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Peninggian Tanggul Kali Bekasi Rampung Juni 2024
Hadapi Libur Libur Nataru, Pemprov Jabar Siapkan Aplikasi Simanis
Polri Bangun 316 Titik Pembatasan Pengendalian Mobilitas Selama PPKM di Seluruh Indonesia
Waduh! Provinsi Jawa Barat Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak Kedua di Indonesia
Soal Isolasi Mandiri Berbayar, DPR RI Desak Kemenkes Segera Berindak

Editorial



    sponsored links