JuaraNews, Bandung - DPRD Jabar menilai persoalan alih fungsi lahan pertanian di Jabar memerlukan perhatian khusus. Jika persoalan tersebut segera teratasi maka lahan pertanian di Jabar semakin tergerus oleh pembangunan terutama perumahan.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Kusnadi menuturkan, beberapa daerah di Jabar memiliki predikat penghasil padi khususnya di Kabupaten Karawang dan Purwakarta. Namun, ia menilai predikat tersebut kian luntur akibat pembangunan perumahan di beberapa daerah di Jabar.

"Kami khawatir lahan pertanian di Jabar semakin berkurang," tuturnya, Rabu (24/2/2021).

Selain itu, imbuh Kusnadi, perubahan struktur ekonomi ke manufaktur dan industri menjadi penyebab land grabbing marak terjadi di daerah penyangga kota besar. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya permintaan lahan untuk pembangunan guna memenuhi kebutuhan permukiman dan lahan untuk membangun industri maupun manufaktur.

"Itu menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang ada di daerah," imbuhnya.

Kusnadi meminta kepada seluruh kepala daerah agar lebih selektif saat memberikan ijin pembangunan. Meski begitu, ia tak memungkiri bahwa lahan perumahan kondisinya sudah sangat mendesak akan tetapi pemerintah setempat perlu melakukan kajian dan melihat dampak bagi lahan pertanian di Jabar.

"Seluruh masyarakat juga harus ikut berperan untuk mengawasi, mengingatkan, dan dan memberikan informasi kepada kepala daerahnya," tukasnya. (*)

bas