JuaraNews, Bandung – Kawasan Bandung zaman Purba diyakini sebagai danau. Kata Bandung sendiri berasal dari kata bendung, yang kemusian berasimilasi menjadi kata Bandung.

Cerita tentang danau purba ini, terjadi dalam legenda Sangkuriang yang membuat perahu dan danau. Perahunya menjadi gunung Tangkubanparahu dan danaunya menjadi Kota Bandung dan sekitarnya.

Kawasan Bandung dulunya adalah sebuah danau. Lalu bagaimana sekarang menjadi daratan? Danau yang dibuat sangkuriang itu bocor melalui sebuah terowongan atau gua air yang kemudian disebut Sanghyang Tikoro. Terowongan ini menjadi lubang yang kemudian danau Bandung mengering dan menjadi daratan.

Kini terowongan ini membawa sebagian aliran Sungai Citarum ke bawah tanah, menjadikannya misterius sekaligus eksotis. Keindahan alaminya bisa menjadi tujuan pelarian singkat untuk wisata di akhir pekan.

Sanghyang Tikoro adalah sebuah gua batuan kapur alami yang diselimuti pesona sekaligus rahasia. Gua ini menjadi tempat “ditelan”-nya sebagian aliran Sungai Citarum.

Sempat ada peneliti geologi yang meyakini bahwa Sanghyang Tikoro adalah “lubang kebocoran” Danau Purba Bandung. Gua ini memang belum pernah bisa diteliti secara mendalam karena terlalu berbahaya. Hingga kini pun kondisi di dalamnya masih belum diketahui secara pasti.

Namun dugaan itu ada yang membantah. Kelompok ini menilai Sanghyang Tikoro terbentuk karena kuatnya arus Sungai Citarum dalam menggerus dinding tebing batuan kapur.

Berapa panjang terowongan air Sanghyang Tikoro tak diketahui pasti. Namun aliran air tersebut masuk ke perut bumi dan kembali muncul ke permukaan melalui Sanghyang Kenit. (*)

ude