Jadwal dan Hasil Pertandingan Piala Asia U-23 2024
- 19 April 2024 | 00:56:00 WIB
DRAWING grup Piala Asia U-23 2023 menempatkan timnas Indonesia U-23 masuk ke Grup A, bersama tuan rumah Qatar, Australia, Yordania. ,
DRAWING grup Piala Asia U-23 2023 menempatkan timnas Indonesia U-23 masuk ke Grup A, bersama tuan rumah Qatar, Australia, Yordania. ,
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin melanjutkan pelaksanaan APBD Jabar Tahun 2023 dengan ekstra hati-hati.
JuaraNews, Bandung - Pemerintah pusat melalui PT Bio Farma secara bertahap mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 ke 34 provinsi di Indonesia mulai 3 Januari 2021.
Provinsi Jabar mendapat alokasi 97.080 dosis yang terbagi dalam 2 tahap distribusi. Tahap I pada 5 Januari 2021 ini sebanyak 38.400 dosis untuk pelaksanaan vaksinasi pada 14 Januari 2021 atau menunggu izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari BPOM. Sementara Tahap II sebanyak 58.680 dosis.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, penyuntikan terdiri atas 2 dosis karena vaksin Covid-19 berasal dari virus yang dimatikan. Adapun prioritas target sasaran di Tahap I adalah tenaga kesehatan (nakes) dan SDM lainnya di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).
"Tahap I karena satu orang 2 dosis, maka kurang lebih 44 ribu nakes yang akan dipilih untuk 2 kali penyuntikan di minggu ketiga bulan Januari ini," ucap Emil saat konferensi pers seusai memimpin rapat koordinasi Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (5/1/2021).
Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar, terdapat total 161.242 sasaran nakes di 27 kabupaten/kota se-Jabar untuk vaksinasi. Jumlah bisa meningkat dengan penambahan daftar SDM lain di fasyankes.
Pemprov Jabar sendiri proaktif membantu dan memberikan dukungan kepada kabupaten/kota terkait rencana vaksinasi Covid-19 ini, termasuk untuk meningkatkan kapasitas vaksinasi.
Selain itu, Gubernur menjelaskan, pekan ini pihaknya mendorong simulasi pemberian vaksin di setiap kabupaten/kota agar setiap daerah siap memulai proses pemberian vaksin pada 14 Januari 2021 sesuai rencana pemerintah pusat.
"Kami sedang menyimulasikan, memerintahkan kepada seluruh bupati/wali kota, agar minggu ini simulasi vaksin Covid di wilayah masing-masing. (Kota) Depok sudah oleh saya, (Kota) Bogor sudah oleh Pak Presiden, Kabupaten Bekasi sudah oleh Pak Wapres, sisanya akan dilakukan oleh bupati/wali kota masing-masing," papar Emil.
Puskesmas 1.094 Siap Lakukan Vaksinasi
Pemprov Jabar pun terus meningkatkan kesiapan SDM dan logistik. Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Jabar, terdapat 1.094 Puskesmas sudah terlatih, 27 wakil supervisor kabupaten/kota sudah terlatih, 67 rumah sakit umum di 27 kabupaten/kota sudah terlatih, 18 RS TNI, Polri, BUMN, sudah terlatih, serta tambahan 46 cold chain TCW 3000.
Saat ini, logistik pendukung vaksin Covid-19 mencakup APD set, rompi vaksinator, serta logistik alat kesehatan lainnya sedang dalam tahap distribusi ke 27 kabupaten/kota se-Jabar. Per 31 Desember 2020 pun, seluruh daerah di Jabar telah memiliki Vaccine Refrigerator TCW 3000 dari Kementerian Kesehatan.
Terkait vaksinasi, Emil menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk menjelaskan skala prioritas penerima vaksin pada Tahap I, maupun seterusnya, Juga soal tujuan menuju herd immunity.
"(Warga) diedukasi, kenapa tidak semua disuntik. Ilmiahnya, yang divaksin akan melindungi yang tidak (divaksin), tapi bagaimana bahasa itu bisa disampaikan kepada ibu-ibu hingga anak-anak," tutur Emil.
Selain itu, Emil mengusulkan agar jadwal vaksinasi di Indonesia termasuk Jabar bisa dipersingkat. Caranya, dengan mengurangi durasi pemberian vaksin terhadap masing-masing individu penerima vaksin.
"Bisa tidak jika orang tidak perlu menunggu setelah divaksin. Pulang saja, kalau ada reaksi baru kembali lagi (ke tempat vaksinasi). Itu bisa menghemat setengah waktu. Minimal hanya 30 menit per orang. Itu akan menyelesaikan penyuntikan di jam normal tanpa lembur," jelas Emil.
Menurut Kang Emil, hal itu pun bisa mengantisipasi penumpukan atau kerumunan masyarakat jika kondisi Puskesmas sempit. Selain itu, pihaknya juga mengupayakan penambahan lokasi pemberian vaksin dengan memanfaatkan fasilitas negara.
"Kami sedang mengoordinasikan kepada pemerintah pusat, karena informasi yang didapat vaksinasi ini selesai dalam 15 bulan. Menurut kami terlalu lama hingga mendekati pertengahan 2022. Bisa tidak kita simulasikan di 12 bulan bahkan di 6 bulan, itu bisa dijawab jika jumlah tempat pemberian vaksin di Jabar itu bisa dua kali lipat," ujarnya.
Tingkat Kesembuhan Meningkat, Kematian Menurun
Selain membahas rencana vaksinasi, Emil juga menjelaskan terkait perkembangan Covid-19 di Jabar. Per 4 Januari 2021, Case Recovery Rate atau tingkat kesembuhan di Jabar sebesar 84,77 persen dan berada di atas rata-rata nasional sebesar 82,60 persen.
"Tingkat kematian di Jabar (per 4 Januari 2021) adalah 1,33 persen. Sementara di nasional adalah 3 persen. Dalam 14 hari terakhir, angka CFR (Case Fatality Rate) di Jabar cenderung menurun," kata Emil.
Sementara angka Reproduksi Efektif (Rt) di Jabar per 31 Desember 2020 adalah 1,48 dengan rata-rata 14 hari terakhir sebesar 1,28. Adapun dari data periode 27 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021, terdapat 5 daerah Zona Merah (Risiko Tinggi) di Jabar yakni Kabupaten Cirebon dan Karawang serta Kota Bekasi, Depok, dan Tasikmalaya. Lainnya, terdapat 15 Zona Oranye (Risiko Sedang) dan 7 Zona Kuning (Risiko Rendah) di Jabar.
Selain itu, pihaknya akan fokus dalam penanganan di Kota Depok dan Kabupaten Karawang karena dalam 4 minggu berturut-turut, 2 daerah tersebut berstatus Zona Merah.
"Kami Siaga 1 di Depok dan Karawang karena 4 minggu Zona Merah, dari awal Desember (2020) sampai awal Januari (2021). Tadi sudah saya arahkan Polda Metro dan Kodam Jaya untuk membantu memaksimalkan penanganan di Depok dan Kodam III/Siliwangi dan Polda Jabar, kita menuju Karawang," jelas Emil.
Terkait evaluasi libur panjang di akhir 2020, Emil menjelaskan bahwa terdapat 65 temuan positif dari 3.768 sampel tes rapid antigen pelaku wisata dan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Libur panjang ini memang masih berdampak (terhadap peningkatan kasus Covid-19), tapi tidak setinggi libur-libur panjang sebelumnya. Dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh warga Jabar yang taat pada arahan pemerintah, Polda, dan Kodam, tidak melaksanakan kegiatan Tahun Baru dengan keramaian, kerumunan yang tidak perlu," tutupnya. (*)
Oleh: JuaraNews / bar
0 KomentarPJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin menargetkan wilayahnya menjadi Swasembada pangan nasional khususnya pada komoditas Selengkapnya..
Sekretariat DPRD Jabar menggelar acara halal bihalal dengan tema Mari Perkuat Silaturahmi dan Sucikan Hati untuk Menggapai Kemenangan Selengkapnya..
GUNA pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi yang bisa merugikan negara, bank senantiasa harus mematuhi berbagai aturan kelembagaan yang Selengkapnya..
PEMPROV Jabar bersama kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif bagi pemudik Lebaran 2024. Selengkapnya..
DISHUB Jabar mulai mengantisipasi pergerakan arus balik lintas Jabar tepatnya dari wilayah Jawa Tengah menuju Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin menargetkan wilayahnya menjadi Swasembada pangan nasional khususnya pada komoditas padi.
UNTUK mengantisipasi gangguan kesehatan pemudik, Pemda Provinsi Jabar menyiapkan 293 posko kesehatan.