JuaraNews, Tasikmalaya – Dunia pertanian Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya, dihadapkan pada persoalan semakin sempitnya lahan karena desakan ruang banyak beralih fungsi. Kondisi ini semakin kendara dan menjadi tantangan dalam meningkatkan produktifitas pertanian.
Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Jawa Barat Yod Mintaraga saat memberi sambutan pada Musda Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Tasikmalaya, di Tasikmalaya, pekan lalu.
Ketua Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, banyak lahan pertanian berubah menjadi lahan perumahan dan lahan pabrik sehingga lahan pertanian semakin semput. Hal ini, katanya, harus dijawab tantangan sehingga produktifitas pertanian tidak terganggu atau menurun.
Tak hanya lahan pertanian, lahan konservasi juga mengalami hal yang sama sehingga menjadi dilema yang harus dicari solusinya. “Isu pertanian menghadapi perubahan fungsi lahan, dari lahan pertanian menjadi perumahan atau pabrik. Demikian pula lahan konservasi, dunia pertanian dihadapkan pada persoalan lingkungan tidak harus merubah fungsi konsevasi,” kata Yod.
Untuk mengatasi hal semacam ini, katanya, perlu kerja sama pemerintah dan petani yang direpresentasikan melalui HKTI. Program-program yang dikerjakan dalam pengembangan dunia pertanian, katanya, harus mampu menjawab dua tantangan yang dilema tadi. (*)
Oleh: ude gunadi / ude